Pernahkah kamu menjadi MC pada suatu acara dan dituntut untuk berbicara di depan banyak orang? Pernahkah merasa grogi atau nervous atau mengalami demam panggung saat harus berbicara di depan orang banyak? Saya yakin pernah.
Demam panggung adalah kekhawatiran, ketakutan, atau phobia yang berhubungan dengan penampilan di depan penonton atau kamera. Bentuk ketakutan ini dapat mendahului atau menyertai penampilan. Demam panggung juga ditemukan pada olahragawan. Dalam kasus ini ketakutan bahwa mereka akan berprestasi lebih rendah dari harapan penonton.
Demam panggung itu hal yang lumrah dialami setiap orang dan bisa dialami oleh semua orang, bahkan oleh orang yang telah terbiasa bicara di depan banyak orang. Demam panggung adalah reaksi tubuh yang dialami oleh 75 persen orang dewasa.
Ketika berada di atas panggung mereka tiba-tiba merasa jantung berdetak lebih kencang, napas menjadi lebih cepat, dan hal lainnya. Sebenarnya, reaksi ini adalah cara alami yang dilakukan oleh tubuh kita ketika dihadapkan dengan situasi yang menyebabkan stress.
Sebelum seseorang menjadi pembicara handal pastilah pernah menjadi pembicara yang biasa-biasa saja. Namun, ketekunanlah yang harus dilakukan, maka kamu bisa berpidato dengan baik dan lancar. Tentu saja diiringi belajar dan berlatih secara intensif, dan bisa menunjukkan bahwa kamu harus bisa melakukannya. Dengan semangat membaja serta agar dapat menggapai sejuta impian, seseorang punya semangat untuk maju.
Selain itu, masalah materi pembicaraan kadang jadi sumber untuk mencari alasan agar terhindar tampil di depam umum. “Saya gak siap, takut, minder dan deg-degan serta grogi dilihat orang banyak,” itu kalimat yang sering dilontarkan. Banyak deh alasannya. Nah.. kurangnya pengalaman tersebut menjadi penyebab utama demam panggung
Ciri-ciri orang yang mengalami demam panggung itu bagaimana sih? Ciri-ciri orang yang sedang mengalami demam panggung adalah tangannya akan berkeingat, jantung berdetak dan berlari-lari kencang, perasaan tak tenang, rasa gelisah yang tinggi, ingin buang air terus-menerus, pipi merona merah dan lain-lain.
Beberapa akibat dari demam panggung adalah gemetar pada tangan dan kaki, diare, mulut kering. Demam panggung dapat menimpa siapa saja, dari pemula sampai yang sudah berpengalaman. Ini adalah langkah pertama untuk mengatasi demam panggung. Kamu perlu sadar bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dikendalikan, dan ada hal-hal yang bisa dikendalikan. Untuk hal-hal yang tidak bisa kamu kendalikan, ya pasrah saja.
Apakah kamu bisa mengendalikan respon penonton? Apakah bisa mengendalikan cuaca? Mengendalikan gangguan listrik? Tentu nggakkan. Mengkhawatirkan hal-hal kayak gini tuh percuma, karena walaupun itu betul-betul kejadian, kamu juga nggak akan sanggup mencegahnya. Nah bagaimana mengatasi demam panggung? Berikut adalah tips cara mengatasi demam panggung.
Percaya Diri
Pilih topik yang kamu kuasai dan pernah mengalaminya. Dan yakinlah bahwa kamu tidak sendiri serta yakin akan bisa bicara dengan lancar, dan hal ini anggaplah sebagai pengalaman yang harus dijalani. Kalau gagal, anggap sebagai pembelajaran berharga. Ingat pengalaman adalah guru yang terbaik.
Persiapan
Selain persiapan mental, persiapkan juga materi yang akan dibicarakan. Kamu bisa membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi atau mengunggah di internet. Buat kerangka materi dengan menuliskan hal-hal penting atau garis besar materi. Cari materi yang kamu kuasai.
Kuasai Materi
Salah satu kunci sukses berbicara di depan umum adalah percaya diri. Dan faktor utama untuk dapat berbicara dengan penuh percaya diri adalah dengan menguasai materi. Untuk itu, usahakanlah kamu hafal dengan materi yang hendak disajikan dalam presentasi.
Selanjutnya, bacalah buku-buku atau referensi terkait dengan materi untuk memperkaya penguasaan kamu terhadap materi. Menguasai materi presentasi dengan baik secara otomatis akan meningkatkan kepercayaan diri kamu untuk tampil di depan umum.
Latihan
Kamu harus berani berlatih, latihan bisa dilakukan sendiri atau berlatih bicara dalam acara-acara kecil misalnya pada pertemuan karang taruna atau rapat-rapat kecil. Cobalah dengan belajar bertanya, mengusulkan sesuatu, dari hal-hal yang kecil lama kelamaan bicara dalam lingkup yang lebih besar.
Bersikaplah Relax
Banyak yang mengatakan salah satu teknik untuk relaksasi adalah dengan menghela nafas panjang. Menghela nafas akan memudahkan oksigen memenuhi otak sehingga secara otomatis akan membuat kamu lebih relaxs sebelum memulai sebuah presentasi. Fokuslah pada wajah-wajah ramah dan tulus, sampai merasa nyaman.
Tenangkan Pikiran atau Berkonsentrasilah
Ketenangan dan tidak gelisah adalah modal utama berbicara di depan orang banyak. Konsentrasi pada satu hal dan jangan memikirkan hal-hal lain. Tarik napas dalam-dalam agar hati tenang. Dan tak kalah pentingnya adalah berdoa. Serta saat itu juga keluarkan energi yang kamu punyai.
Ciptakan perasaan santai dan posisikan orang lain sebagai orang yang juga paham mengenai permasalahan yang kita bicarakan. Dengan demikian kita dapat mengendalikan perasaan dan kondisi sekitar panggung.
Jangan Takut Salah
Orang biasanya stress hingga mengalami demam panggung akibat merasa takut gagal dalam ketika harus muncul di publik. Salah satu cara mengatasi demam panggung adalah dengan menghilangkan fikiran bahwa kamu harus sukses. Yakinlah bahwa kamu telah siap.
Jangan Menganggap Diri Kamu Sempurna
Perasaan tegang saat ingin berbagi informasi atau pengetahuan di depan banyak orang memang sering muncul. Terkadang cara untuk menanggulanginya adalah dengan menganggap diri kamu tidak sempurna, jika terjadi kesalahanpun orang lain pasti akan memaklumi.
Pahami Kondisi Penonton
Penonton merupakan faktor utama yang menyebabkan kamu mengalami demam panggung. Oleh karena itu, kenali kondisi dan karakter penonton yang hadir dalam acara dan sesuaikan dengan isi dari pembicaraan atau hal lain yang nantinya akan kamu sampaikan.
Apabila penonton berasal dari kalangan berlatar pendidikan tinggi, sebaiknya gunakan gaya bahasa yang formal dan sesuai dengan EYD agar kamu dapat menampilkan yang terbaik dan menciptakan perasaan bangga.
Perhatikanlah Kalimat Pembuka
Kalimat pembuka bisa menjadi penentu mengenai nasib penampilan kamu selanjutnya. Apabila pembukaan dilakukan dengan baik, maka penampilan selanjutnya akan menjadi baik pula, begitu juga sebaliknya.
Oleh karena itu berikan kalimat pembuka yang baik agar respon penonton juga baik dan akhirnya meredakan perasaan tegang yang kamu rasakan. Sepertinya sepele tapi kalau diabaikan tanggung sendiri deh akibatnya.
Jangan Berpikir Negatif
Hilangkan pikiran-pikiran negatif yang dapat mempengaruhiu, sehingga pikiran tersebut membuat kamu merasa takut untuk tampil di depan penonton.
Bersikaplah Seolah-olah Tidak Ada Masalah
Keinginan kamu untuk bersikap sebaik-baiknya mendorong munculnya perasaan grogi. Secara negatif, pikiran kamu biasanya terbebani oleh ketakutan untuk membuat kesalahan, kekhawatiran akan gagal, kecemasan bila melakukan kekonyolan, dan berbagai bayangan-bayangan negatif lainnya.
Sebelum bisa menggunakan energi grogi itu secara positif, maka terlebih dahulu kamu harus menetralisir emosi-emosi negatif tersebut. Bersikaplah seperti tak sesuatu yang patut kita takutkan. Bila toh kita gagal, maka tidak sesuatu yang harus menjadikan kita begitu kehilangan.
Kerahkan Energi Kamu
Kerahkan energi yang kamu miliki, lepaskan energi itu dari "kekangannya" . Bila para audiens memberi tepuk tangan pada pembicara sebelum kamu, maka kerahkan energi dengan memberikan tepuk tangan yang tak kalah meriah.
Berdirilah dengan sigap. Berjalanlah dengan tegap dan mantap. Bila perlu hembuskan nafas lepas sambil berteriak kecil, "yes". Atau turut bertepuk tangan menyambut applaus dari audiens. Lakukan apa-apanya dengan sikap tegas. Biarkan energi itu mengalir dalam gerakan kamu.
Berbicaralah Dengan Keras dan Lantang
Bila kamu berbicara lambat, maka bibir akan semakin gemetar, suarapun akan bergetar. Salurkan rasa grogi melalui suara yang keras dan lantang. Suara keras itu bukan hanya dapat mengatasi kecemasan, namun juga sarana menyalurkan energi tersebut.
Diam
Kamu dapat menyalurkan ketegangan dalam diri kamu pada para audiens, yaitu dengan memulai presentasi kamu dengan diam beberapa detik. Biarkan ketegangan yang dirasakan terserap dan jadi ketegangan audiens.
Lontarkan Humor yang Wajar
Lenturkan kegugupan dengan sebuah humor yang wajar. Kamu memang perlu merencanakannya dengan baik, namun jangan sampai kehilangan spontanitas. Dan, humor terbaik yang tidak akan melukai perasaan siapapun adalah humor tentang diri kamu sendiri.
Bergairahlah Mengenai Topik kamu Saat Presentasi
Dengan bersemangat dalam berpresentasi, maka kamu telah memberikan energi positif bagi para audiens. Dan merekapun akan memberikan energi positifnya bagi kamu juga.
Berbicaralah Hanya Mengenai Topik Yang Kamu Kuasai
Jika tidak menguasai materi presentasI, itu akan membuatmu semakin gugup. Tapi jika topik presentasi kamu kuasai dengan baik, hal tersebut akan membuat seperti air mengalir pada saat presentasi. Oleh karena itu pelajarilah materi presentasi kamu dengan sebaik mungkin.
Pasang Wajah yang Ramah
Pada saat mulai presentasi, buatlah kontak mata dengan audiens yang menurut kamu ramah dan cobalah tersenyum dengan audiens tersebut, pokoknya buatlah seramah mungkin deh. Jika mereka membalas senyuman kamu, itu akan membuat susana menjadi lebih nyaman.
Datang Lebih Cepat
Dengan datang lebih awal, kamu akan dapat memproleh gambaran mengenai setting dan posisi terbaik dalam melakukan presentasi. Dan kamu juga dapat mencoba terlebih dahulu alat-alat yg akan dipergunakan saat presentasi nantinya.
Jangan Menghafal Seluruh Persentasi Kamu!
Kenapa gak boleh sih? Ya iyalah, jika kamu mengahafal kata demi kata, jika pada saat mendekati giliran kamu presentasi ada kata yang terlupakan, itu akan membuatmu semakin gugup dan akhirnya buyar semua yang dihafal sebelumnya dan ini paling sering terjadi lho guys.
Jangan Pernah Menuliskan Note Presentasi kamu Secara Detail!
Karena hal tersebut akan membuat audiens bosan. Pasti kamu juga pernah ngerasain kalau lagi mendengarkan pidato kepala sekolah pas 17 agustus dan lain-lain. Jika audiens sudah merasa bosan pada akhirnya menimbulkan kegaduhan. Konsentrasi kamupun akan buyar juga.
Makanya lebih baik menyampaikan pidato dengan singkat padat dan tepat sasaran. Oiya satu lagi, kamu harus menimbulkan kesan.
Sadarilah Bahwa 90% Tanda-Tanda Kecemasan Tidak Tampak Dari Luar
Misalnya telapak tangan kamu berkeringat atau dingin, jantung semakin berdegup kencang, sakit perut, kaki gemetaran dan juga tangan. Ini adalah pengalamanku menjadi MC acara Ulang tahun Muda-Mudi di kampung. Tapi ketahuilah semua hal itu tidak dirasakan oleh audiens kok. Karena audiens hanya memperhatikan apa yang kamu bicarakan saja.
Tawakkal
Tawakkal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Yang Maha Kuasa. Kesadaran akan kelemahan dan pemahaman bahwa segala sesuatu berada dalam kendali Pencipta, ampuh mengatasi demam panggung.
Perhatikan Posisi Tubuh dan Gerakan Kamu
Saat berbicara di umum, yang paling nampak jika kamu demam panggung adalah posisi tubuh dan gerakanmu loh. Ini satu poin penting yang tidak boleh kamu abaikan. Usahakan posisi tubuh tetap rileks, tapi tidak terkesan loyo, selain itu hati-hati dengan jari tangan.
Orang yang mengalami demam panggung umumnya jari-jari tangannya gemetar. Jika itu terjadi, sejenek tenangkan diri kamu, jangan panik dan konsentrasikan pikiran pada masalah yang akan disampaikan.
Tersenyumlah
Jangan pernah kamu menyepelekan senyum. Senyum selain membuatmu sedikit rileks juga akan meredam suasana kekakuan antara kamu dengan audiens. Ketika hubungan kamu dan audien mulai terbangun, itu akan membuat demam panggung sedikit berkurang.
Jatuhkan Tangan kamu
Kalau kamu pernah ngelihat Mario Teguh, ada kalanya dia meletakan tangannya disamping tubuhnya disaat dia tidak menggunkan tangannya untuk ilustrasi saat dia berbicara.
Semua cara di atas bisa kamu terapkan.Tapi perlu diingat untuk bisa mengatasi demam panggung secara maksimal, harus memulai dengan upaya pencegahan. Ini lebih baik dilakukan, karena jika persiapanmu baik, hasilnya akan baik juga.
Jadi , sekarang giliran kamu untuk mencoba. Dalam suatu buku, dikatakan bahwa lebih baik dicambuk daripada berbicara di depan publik, tapi begitu mencoba, maka lebih baik ditembak daripada berhenti.
Oleh: Siti Fatimah
Demam panggung adalah kekhawatiran, ketakutan, atau phobia yang berhubungan dengan penampilan di depan penonton atau kamera. Bentuk ketakutan ini dapat mendahului atau menyertai penampilan. Demam panggung juga ditemukan pada olahragawan. Dalam kasus ini ketakutan bahwa mereka akan berprestasi lebih rendah dari harapan penonton.
Demam panggung itu hal yang lumrah dialami setiap orang dan bisa dialami oleh semua orang, bahkan oleh orang yang telah terbiasa bicara di depan banyak orang. Demam panggung adalah reaksi tubuh yang dialami oleh 75 persen orang dewasa.
Ketika berada di atas panggung mereka tiba-tiba merasa jantung berdetak lebih kencang, napas menjadi lebih cepat, dan hal lainnya. Sebenarnya, reaksi ini adalah cara alami yang dilakukan oleh tubuh kita ketika dihadapkan dengan situasi yang menyebabkan stress.
Sebelum seseorang menjadi pembicara handal pastilah pernah menjadi pembicara yang biasa-biasa saja. Namun, ketekunanlah yang harus dilakukan, maka kamu bisa berpidato dengan baik dan lancar. Tentu saja diiringi belajar dan berlatih secara intensif, dan bisa menunjukkan bahwa kamu harus bisa melakukannya. Dengan semangat membaja serta agar dapat menggapai sejuta impian, seseorang punya semangat untuk maju.
Tahukah kamu apa saja sih yang menyebabkan demam panggung itu? Penyebab mengalami demam panggung adalah pengalaman kamu yang kurang dan keberanian menaklukan hati sangat minim.Kadang kamu masih melemparkan pada orang lain padahal hal itu adalah kesempatan emas yang dapat menjadi pembelajaran bagimu untuk mengembangkan ilmu dan belajar menentang ketakutan yang ada pada diri sendiri. Sayang sekali ya kalau dimanfaatin dengan baik.
Selain itu, masalah materi pembicaraan kadang jadi sumber untuk mencari alasan agar terhindar tampil di depam umum. “Saya gak siap, takut, minder dan deg-degan serta grogi dilihat orang banyak,” itu kalimat yang sering dilontarkan. Banyak deh alasannya. Nah.. kurangnya pengalaman tersebut menjadi penyebab utama demam panggung
Ciri-ciri orang yang mengalami demam panggung itu bagaimana sih? Ciri-ciri orang yang sedang mengalami demam panggung adalah tangannya akan berkeingat, jantung berdetak dan berlari-lari kencang, perasaan tak tenang, rasa gelisah yang tinggi, ingin buang air terus-menerus, pipi merona merah dan lain-lain.
Beberapa akibat dari demam panggung adalah gemetar pada tangan dan kaki, diare, mulut kering. Demam panggung dapat menimpa siapa saja, dari pemula sampai yang sudah berpengalaman. Ini adalah langkah pertama untuk mengatasi demam panggung. Kamu perlu sadar bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dikendalikan, dan ada hal-hal yang bisa dikendalikan. Untuk hal-hal yang tidak bisa kamu kendalikan, ya pasrah saja.
Apakah kamu bisa mengendalikan respon penonton? Apakah bisa mengendalikan cuaca? Mengendalikan gangguan listrik? Tentu nggakkan. Mengkhawatirkan hal-hal kayak gini tuh percuma, karena walaupun itu betul-betul kejadian, kamu juga nggak akan sanggup mencegahnya. Nah bagaimana mengatasi demam panggung? Berikut adalah tips cara mengatasi demam panggung.
Percaya Diri
Pilih topik yang kamu kuasai dan pernah mengalaminya. Dan yakinlah bahwa kamu tidak sendiri serta yakin akan bisa bicara dengan lancar, dan hal ini anggaplah sebagai pengalaman yang harus dijalani. Kalau gagal, anggap sebagai pembelajaran berharga. Ingat pengalaman adalah guru yang terbaik.
Percaya diri memegang peranan penting, percayalah bahwa dengan kemampuan diri sendiri kamu pasti bisa melenyapkan grogi.
Persiapan
Selain persiapan mental, persiapkan juga materi yang akan dibicarakan. Kamu bisa membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi atau mengunggah di internet. Buat kerangka materi dengan menuliskan hal-hal penting atau garis besar materi. Cari materi yang kamu kuasai.
Kuasai Materi
Salah satu kunci sukses berbicara di depan umum adalah percaya diri. Dan faktor utama untuk dapat berbicara dengan penuh percaya diri adalah dengan menguasai materi. Untuk itu, usahakanlah kamu hafal dengan materi yang hendak disajikan dalam presentasi.
Selanjutnya, bacalah buku-buku atau referensi terkait dengan materi untuk memperkaya penguasaan kamu terhadap materi. Menguasai materi presentasi dengan baik secara otomatis akan meningkatkan kepercayaan diri kamu untuk tampil di depan umum.
Latihan
Kamu harus berani berlatih, latihan bisa dilakukan sendiri atau berlatih bicara dalam acara-acara kecil misalnya pada pertemuan karang taruna atau rapat-rapat kecil. Cobalah dengan belajar bertanya, mengusulkan sesuatu, dari hal-hal yang kecil lama kelamaan bicara dalam lingkup yang lebih besar.
Dari hal-hal yang kecil kamu akan bisa belajar menaklukkan ketakutan dan belajar dengan pengalaman.
Bersikaplah Relax
Banyak yang mengatakan salah satu teknik untuk relaksasi adalah dengan menghela nafas panjang. Menghela nafas akan memudahkan oksigen memenuhi otak sehingga secara otomatis akan membuat kamu lebih relaxs sebelum memulai sebuah presentasi. Fokuslah pada wajah-wajah ramah dan tulus, sampai merasa nyaman.
Tenangkan Pikiran atau Berkonsentrasilah
Ketenangan dan tidak gelisah adalah modal utama berbicara di depan orang banyak. Konsentrasi pada satu hal dan jangan memikirkan hal-hal lain. Tarik napas dalam-dalam agar hati tenang. Dan tak kalah pentingnya adalah berdoa. Serta saat itu juga keluarkan energi yang kamu punyai.
Ciptakan perasaan santai dan posisikan orang lain sebagai orang yang juga paham mengenai permasalahan yang kita bicarakan. Dengan demikian kita dapat mengendalikan perasaan dan kondisi sekitar panggung.
Jangan Takut Salah
Orang biasanya stress hingga mengalami demam panggung akibat merasa takut gagal dalam ketika harus muncul di publik. Salah satu cara mengatasi demam panggung adalah dengan menghilangkan fikiran bahwa kamu harus sukses. Yakinlah bahwa kamu telah siap.
Jangan Menganggap Diri Kamu Sempurna
Perasaan tegang saat ingin berbagi informasi atau pengetahuan di depan banyak orang memang sering muncul. Terkadang cara untuk menanggulanginya adalah dengan menganggap diri kamu tidak sempurna, jika terjadi kesalahanpun orang lain pasti akan memaklumi.
Pahami Kondisi Penonton
Penonton merupakan faktor utama yang menyebabkan kamu mengalami demam panggung. Oleh karena itu, kenali kondisi dan karakter penonton yang hadir dalam acara dan sesuaikan dengan isi dari pembicaraan atau hal lain yang nantinya akan kamu sampaikan.
Apabila penonton berasal dari kalangan berlatar pendidikan tinggi, sebaiknya gunakan gaya bahasa yang formal dan sesuai dengan EYD agar kamu dapat menampilkan yang terbaik dan menciptakan perasaan bangga.
Perhatikanlah Kalimat Pembuka
Kalimat pembuka bisa menjadi penentu mengenai nasib penampilan kamu selanjutnya. Apabila pembukaan dilakukan dengan baik, maka penampilan selanjutnya akan menjadi baik pula, begitu juga sebaliknya.
Oleh karena itu berikan kalimat pembuka yang baik agar respon penonton juga baik dan akhirnya meredakan perasaan tegang yang kamu rasakan. Sepertinya sepele tapi kalau diabaikan tanggung sendiri deh akibatnya.
Jangan Berpikir Negatif
Hilangkan pikiran-pikiran negatif yang dapat mempengaruhiu, sehingga pikiran tersebut membuat kamu merasa takut untuk tampil di depan penonton.
Bersikaplah Seolah-olah Tidak Ada Masalah
Keinginan kamu untuk bersikap sebaik-baiknya mendorong munculnya perasaan grogi. Secara negatif, pikiran kamu biasanya terbebani oleh ketakutan untuk membuat kesalahan, kekhawatiran akan gagal, kecemasan bila melakukan kekonyolan, dan berbagai bayangan-bayangan negatif lainnya.
Sebelum bisa menggunakan energi grogi itu secara positif, maka terlebih dahulu kamu harus menetralisir emosi-emosi negatif tersebut. Bersikaplah seperti tak sesuatu yang patut kita takutkan. Bila toh kita gagal, maka tidak sesuatu yang harus menjadikan kita begitu kehilangan.
Kerahkan Energi Kamu
Kerahkan energi yang kamu miliki, lepaskan energi itu dari "kekangannya" . Bila para audiens memberi tepuk tangan pada pembicara sebelum kamu, maka kerahkan energi dengan memberikan tepuk tangan yang tak kalah meriah.
Berdirilah dengan sigap. Berjalanlah dengan tegap dan mantap. Bila perlu hembuskan nafas lepas sambil berteriak kecil, "yes". Atau turut bertepuk tangan menyambut applaus dari audiens. Lakukan apa-apanya dengan sikap tegas. Biarkan energi itu mengalir dalam gerakan kamu.
Berbicaralah Dengan Keras dan Lantang
Bila kamu berbicara lambat, maka bibir akan semakin gemetar, suarapun akan bergetar. Salurkan rasa grogi melalui suara yang keras dan lantang. Suara keras itu bukan hanya dapat mengatasi kecemasan, namun juga sarana menyalurkan energi tersebut.
Ada baiknya menghafal teks pertama kamu namun tetap bersikap sewajarnya saja.
Diam
Kamu dapat menyalurkan ketegangan dalam diri kamu pada para audiens, yaitu dengan memulai presentasi kamu dengan diam beberapa detik. Biarkan ketegangan yang dirasakan terserap dan jadi ketegangan audiens.
Lebih baik diam sejenak untuk mengumpulkan energi positif daripada terus berbicara namun yang terjadi adalah keadaanmu semakin tidak terkontrol.
Lontarkan Humor yang Wajar
Lenturkan kegugupan dengan sebuah humor yang wajar. Kamu memang perlu merencanakannya dengan baik, namun jangan sampai kehilangan spontanitas. Dan, humor terbaik yang tidak akan melukai perasaan siapapun adalah humor tentang diri kamu sendiri.
Bergairahlah Mengenai Topik kamu Saat Presentasi
Dengan bersemangat dalam berpresentasi, maka kamu telah memberikan energi positif bagi para audiens. Dan merekapun akan memberikan energi positifnya bagi kamu juga.
Berbicaralah Hanya Mengenai Topik Yang Kamu Kuasai
Jika tidak menguasai materi presentasI, itu akan membuatmu semakin gugup. Tapi jika topik presentasi kamu kuasai dengan baik, hal tersebut akan membuat seperti air mengalir pada saat presentasi. Oleh karena itu pelajarilah materi presentasi kamu dengan sebaik mungkin.
Pasang Wajah yang Ramah
Pada saat mulai presentasi, buatlah kontak mata dengan audiens yang menurut kamu ramah dan cobalah tersenyum dengan audiens tersebut, pokoknya buatlah seramah mungkin deh. Jika mereka membalas senyuman kamu, itu akan membuat susana menjadi lebih nyaman.
Datang Lebih Cepat
Dengan datang lebih awal, kamu akan dapat memproleh gambaran mengenai setting dan posisi terbaik dalam melakukan presentasi. Dan kamu juga dapat mencoba terlebih dahulu alat-alat yg akan dipergunakan saat presentasi nantinya.
Jangan Menghafal Seluruh Persentasi Kamu!
Kenapa gak boleh sih? Ya iyalah, jika kamu mengahafal kata demi kata, jika pada saat mendekati giliran kamu presentasi ada kata yang terlupakan, itu akan membuatmu semakin gugup dan akhirnya buyar semua yang dihafal sebelumnya dan ini paling sering terjadi lho guys.
Jangan Pernah Menuliskan Note Presentasi kamu Secara Detail!
Karena hal tersebut akan membuat audiens bosan. Pasti kamu juga pernah ngerasain kalau lagi mendengarkan pidato kepala sekolah pas 17 agustus dan lain-lain. Jika audiens sudah merasa bosan pada akhirnya menimbulkan kegaduhan. Konsentrasi kamupun akan buyar juga.
Makanya lebih baik menyampaikan pidato dengan singkat padat dan tepat sasaran. Oiya satu lagi, kamu harus menimbulkan kesan.
Sadarilah Bahwa 90% Tanda-Tanda Kecemasan Tidak Tampak Dari Luar
Misalnya telapak tangan kamu berkeringat atau dingin, jantung semakin berdegup kencang, sakit perut, kaki gemetaran dan juga tangan. Ini adalah pengalamanku menjadi MC acara Ulang tahun Muda-Mudi di kampung. Tapi ketahuilah semua hal itu tidak dirasakan oleh audiens kok. Karena audiens hanya memperhatikan apa yang kamu bicarakan saja.
Tawakkal
Tawakkal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Yang Maha Kuasa. Kesadaran akan kelemahan dan pemahaman bahwa segala sesuatu berada dalam kendali Pencipta, ampuh mengatasi demam panggung.
Dengan kesadaran ini, maka prinsip yang muncul adalah segalanya adalah ujian, dan semua ujian pasti bisa dihadapi.
Perhatikan Posisi Tubuh dan Gerakan Kamu
Saat berbicara di umum, yang paling nampak jika kamu demam panggung adalah posisi tubuh dan gerakanmu loh. Ini satu poin penting yang tidak boleh kamu abaikan. Usahakan posisi tubuh tetap rileks, tapi tidak terkesan loyo, selain itu hati-hati dengan jari tangan.
Orang yang mengalami demam panggung umumnya jari-jari tangannya gemetar. Jika itu terjadi, sejenek tenangkan diri kamu, jangan panik dan konsentrasikan pikiran pada masalah yang akan disampaikan.
Tersenyumlah
Jangan pernah kamu menyepelekan senyum. Senyum selain membuatmu sedikit rileks juga akan meredam suasana kekakuan antara kamu dengan audiens. Ketika hubungan kamu dan audien mulai terbangun, itu akan membuat demam panggung sedikit berkurang.
Jatuhkan Tangan kamu
Kalau kamu pernah ngelihat Mario Teguh, ada kalanya dia meletakan tangannya disamping tubuhnya disaat dia tidak menggunkan tangannya untuk ilustrasi saat dia berbicara.
Semua cara di atas bisa kamu terapkan.Tapi perlu diingat untuk bisa mengatasi demam panggung secara maksimal, harus memulai dengan upaya pencegahan. Ini lebih baik dilakukan, karena jika persiapanmu baik, hasilnya akan baik juga.
Jadi , sekarang giliran kamu untuk mencoba. Dalam suatu buku, dikatakan bahwa lebih baik dicambuk daripada berbicara di depan publik, tapi begitu mencoba, maka lebih baik ditembak daripada berhenti.
Oleh: Siti Fatimah