Asap mengepul di Gaza setelah diserang Israel (REUTERS/Amir Cohen)
Kabinet Israel menyetujui mobilisasi lebih dari 75 ribu tentara
cadangan pada Jumat 16 November 2012. Persetujuan ini memberi peluang
untuk invasi Gaza setelah Palestina menembakkan roket ke arah Jerusalem
untuk pertama kalinya dalam satu dekade ini.
Tel Aviv, pusat bisnis Israel, juga mendapat serangan roket setelah Israel melancarkan serangan udara mulai Rabu lalu. Namun tak ada korban, kata Israel. Hamas mengklaim bertanggung jawab atas serangan ke Jerusalem dan Tel Aviv itu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar pertemuan selama empat jam dengan sejumlah menteri senior di Tel Aviv untuk membahas aksi militer lebih lanjut. Sebuah sumber politik menyatakan, kabinet menggandakan tentara cadangan untuk serangan Gaza sampai 75 ribu personel. Namun bukan berarti mereka semua akan dikerahkan.
Berjam-jam sebelumnya, Perdana Menteri Mesir mengunjungi Gaza dan menyatakan Kairo siap untuk memediasi gencatan senjata. Pejabat di Gaza menyatakan, 29 warga Palestina, 13 di antaranya militer, tewas dalam kejadian ini. Terdapat delapan anak-anak dan seorang perempuan hamil di antara korban sipil.
Militer Israeli menyatakan, 97 roket ditembakkan dari Gaza menghantam Israel pada Jumat lalu namun dapat ditangkis kubah antimisil Israel. Sementara puluhan serangan bom Israel menghantam Gaza, salah satunya meratakan gedung Kementerian Dalam Negeri Gaza.
Pejuang Hamas jelas tak sepadan dengan militer Israel. Perang Gaza terakhir, selama tiga minggu antara 2008-2009, menewaskan 1.400 warga Palestina, kebanyakan warga sipil. Sementara hanya tiga belas tentara Israel tewas.
Hamas menolak mengakui eksistensi Israel. Sementara Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berkedudukan di Tepi Barat mengakui Israel, namun pembicaraan perdamaian antara keduanya membeku sejak 2010. (Reuters | umi)
sumber
Tel Aviv, pusat bisnis Israel, juga mendapat serangan roket setelah Israel melancarkan serangan udara mulai Rabu lalu. Namun tak ada korban, kata Israel. Hamas mengklaim bertanggung jawab atas serangan ke Jerusalem dan Tel Aviv itu.
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menggelar pertemuan selama empat jam dengan sejumlah menteri senior di Tel Aviv untuk membahas aksi militer lebih lanjut. Sebuah sumber politik menyatakan, kabinet menggandakan tentara cadangan untuk serangan Gaza sampai 75 ribu personel. Namun bukan berarti mereka semua akan dikerahkan.
Berjam-jam sebelumnya, Perdana Menteri Mesir mengunjungi Gaza dan menyatakan Kairo siap untuk memediasi gencatan senjata. Pejabat di Gaza menyatakan, 29 warga Palestina, 13 di antaranya militer, tewas dalam kejadian ini. Terdapat delapan anak-anak dan seorang perempuan hamil di antara korban sipil.
Militer Israeli menyatakan, 97 roket ditembakkan dari Gaza menghantam Israel pada Jumat lalu namun dapat ditangkis kubah antimisil Israel. Sementara puluhan serangan bom Israel menghantam Gaza, salah satunya meratakan gedung Kementerian Dalam Negeri Gaza.
Pejuang Hamas jelas tak sepadan dengan militer Israel. Perang Gaza terakhir, selama tiga minggu antara 2008-2009, menewaskan 1.400 warga Palestina, kebanyakan warga sipil. Sementara hanya tiga belas tentara Israel tewas.
Hamas menolak mengakui eksistensi Israel. Sementara Presiden Palestina Mahmoud Abbas yang berkedudukan di Tepi Barat mengakui Israel, namun pembicaraan perdamaian antara keduanya membeku sejak 2010. (Reuters | umi)
sumber
0 komentar:
Posting Komentar