Sebuah kompetisi pembuatan robot generasi terbaru yang mampu bertahan dan bekerja di wilayah terjadinya bencana alam diumumkan oleh Laboratorium Penelitan Lanjutan Pentagon. Robot yang diinginkan adalah robot yang bisa beradaptasi dengan peralatan manusia serta bisa menggunakan kendaraan.
Kompetisi yang akan digelar Oktober mendatang ini menawarkan hadiah dengan total 2 juta dollar Amerika untuk tim yang memiliki teknologi terbaik. Agen yang mengadakan acara ini berharap nantinya kompetisi ini bisa melibatkan para ahli dibidang non-robot seperti software, video games, dan pengembang untuk masuk hingga menghasilkan solusi yang inovatif.
Beberapa kriteria Robot yang diinginkan antara lain:
Tahan terhadap radiasi
Saat reaktor nuklir Fukushima mengalami kerusakan, Jepang menggunakan ‘Unmanned vehicles and first responder robot’ yang dikembangkan oleh Inggris untuk mengukur debris dan tingkat radiasi nuklir. Contoh lain adalah angkatan Amerika menggunakan robot untuk menghancurkan gedung dan memeriksa adanya peledak saat perang di Iraq dan Afghanistan.
Robot yang dihasilkan haruslah bisa beradaptasi dimana saja, disebabkan kita tidak tahu dimana robot akan ditempatkan saat bencana di masa mendatang terjadi.
Robot yang terotomatisasi
Jeremy Wyatt, pengamat robot dari Universitas Birmingham menyatakan bahwa robot dalam kompetisi ini harus berfokus dalam pembuatan mesin yang sedikit sekali memakai campur tangan operasi manusia. Artinya robot bisa diaktifkan atau dijalankan dengan sedikit mungkin campur tangan remote control dari manusia.
Adanya otomatisasi ini akan meningkatkan keselamatan bagi manusia itu sendiri dan robot bisa dipergunakan untuk menanggulangi bencana alam yang ekstrem sekalipun.
sumber : sidomi
0 komentar:
Posting Komentar