Home » » Gara-Gara "Hacker", Australia Larang Huawei

Gara-Gara "Hacker", Australia Larang Huawei

Pemerintah Australia melarang keikutsertaan Huawei, dalam proyek pembangunan jaringan internet berkecepatan tinggi nasional.

Ini didasari kekhawatiran pemerintah Australia tentang serangan cyber yang berasal dari China. Karena Huawei adalah perusahaan asal China, mereka pun kena getahnya.

Perdana Menteri Australia Julia Gillard mengatakan, keputusan tersebut merupakan langkah bijaksana dalam perencanaan jaringan internet.

Belakangan, memang cukup banyak usaha pembajakan cyber yang dilakukan para hacker asal Beijing terhadap perusahaan-perusahaan negara barat.

Peran Huawei dan perusahaan China lainnya, yang produknya terpasang di infrastruktur telekomunikasi negara barat, disebut tidak memberi keamanan telekomunikasi.

Huawei kini dikenal sebagai produsen terbesar untuk peralatan switching yang menjadi komponen penting dalam jaringan telepon dan data.

Kendati demikian, Huawei menolak pendapat bahwa alat-alatnya berisiko dari sisi keamanan. Huawei mengklaim, mereka telah mendapat kepercayaan dari operator telekomunikasi global.

Hubungan Beijing dengan pemerintah negara barat mulai merenggang lantaran banyak keluhan serangan hacking yang ternyata berasal dari China. Serangan itu banyak ditujukan ke perusahaan minyak, teknologi, dan lainnya.

Kongres di Amerika Serikat menyatakan, akan menyelidiki apakah alat-alat dari perusahaan alat jaringan telekomunikasi asal China, menjadi penyebab banyaknya serangan hacking ke AS.

Pihak Huawei menyatakan kekecewaannya terhadap keputusan pemerintah Australia. Huawei telah beroperasi di Australia sejak 2004, dan telah bekerja sama dengan operator seluler di negara kangguru itu.

"Huawei akan tetap terbuka dan transparan, serta bekerja menemukan cara untuk memberi jaminan keamanan teknologi kami," demikian pernyataan Huawei.

Huawei sendiri didirikan oleh seorang insinyur yang juga mantan anggota militer China pada 1987. Kendati demikian, mereka mengaku tidak punya koneksi dengan militer, seperti yang dikhawatirkan negara-negara barat.

Sebelumnya, pemerintah Australia dan Huawei bekerja sama membangung jaringan serat optik pada 2010, untuk memberikan akses internet kecepatan tinggi di rumah warga Australia.

Tak hanya Australia, Huawei juga sedang membangun jaringan serupa di Inggris, Selandia Baru, Singapura, Malaysia dan negara lainnya.

Saat ini, Huawei mengklaim peralatannya telah digunakan di 140 negara. Perusahaan yang berbasis di kota Shenzen ini, melaporkan pendapatannya pada semester pertama tahun 2011 telah mencapai 98,3 miliar yuan atau sekitar Rp 142,2 triliun.

sumber : kompastekno

0 komentar:

Posting Komentar