Cara Mengatasi Demam Panggung 2

Pernahkah kamu menjadi MC pada suatu acara dan dituntut untuk berbicara di depan banyak orang? Pernahkah merasa grogi atau nervous atau mengalami demam panggung saat harus berbicara di depan orang banyak? Saya yakin pernah.

Demam panggung adalah kekhawatiran, ketakutan, atau phobia yang berhubungan dengan penampilan di depan penonton atau kamera. Bentuk ketakutan ini dapat mendahului atau menyertai penampilan. Demam panggung juga ditemukan pada olahragawan. Dalam kasus ini ketakutan bahwa mereka akan berprestasi lebih rendah dari harapan penonton.

Demam panggung itu hal yang lumrah dialami setiap orang dan bisa dialami oleh semua orang, bahkan oleh orang yang telah terbiasa bicara di depan banyak orang. Demam panggung adalah reaksi tubuh yang dialami oleh 75 persen orang dewasa.

Ketika berada di atas panggung mereka tiba-tiba merasa jantung berdetak lebih kencang, napas menjadi lebih cepat, dan hal lainnya. Sebenarnya, reaksi ini adalah cara alami yang dilakukan oleh tubuh kita ketika dihadapkan dengan situasi yang menyebabkan stress.



Sebelum seseorang menjadi pembicara handal pastilah pernah menjadi pembicara yang biasa-biasa saja. Namun, ketekunanlah yang harus dilakukan, maka kamu bisa berpidato dengan baik dan lancar. Tentu saja diiringi belajar dan berlatih secara intensif, dan bisa menunjukkan bahwa kamu harus bisa melakukannya. Dengan semangat membaja serta agar dapat menggapai sejuta impian, seseorang punya semangat untuk maju.
Tahukah kamu apa saja sih yang menyebabkan demam panggung itu? Penyebab mengalami demam panggung adalah pengalaman kamu yang kurang dan keberanian menaklukan hati sangat minim.
Kadang kamu masih melemparkan pada orang lain padahal hal itu adalah kesempatan emas yang dapat menjadi pembelajaran bagimu untuk mengembangkan ilmu dan belajar menentang ketakutan yang ada pada diri sendiri. Sayang sekali ya kalau dimanfaatin dengan baik.

Selain itu, masalah materi pembicaraan kadang jadi sumber untuk mencari alasan agar terhindar tampil di depam umum. “Saya gak siap, takut, minder dan deg-degan serta grogi dilihat orang banyak,” itu kalimat yang sering dilontarkan. Banyak deh alasannya. Nah.. kurangnya pengalaman tersebut menjadi penyebab utama demam panggung

Ciri-ciri orang yang mengalami demam panggung itu bagaimana sih? Ciri-ciri orang yang sedang mengalami demam panggung adalah tangannya akan berkeingat, jantung berdetak dan berlari-lari kencang, perasaan tak tenang, rasa gelisah yang tinggi, ingin buang air terus-menerus, pipi merona merah dan lain-lain.

Beberapa akibat dari demam panggung adalah gemetar pada tangan dan kaki, diare, mulut kering. Demam panggung dapat menimpa siapa saja, dari pemula sampai yang sudah berpengalaman. Ini adalah langkah pertama untuk mengatasi demam panggung. Kamu perlu sadar bahwa ada hal-hal yang tidak bisa dikendalikan, dan ada hal-hal yang bisa dikendalikan. Untuk hal-hal yang tidak bisa kamu kendalikan, ya pasrah saja.

Apakah kamu bisa mengendalikan respon penonton? Apakah bisa mengendalikan cuaca? Mengendalikan gangguan listrik? Tentu nggakkan. Mengkhawatirkan hal-hal kayak gini tuh percuma, karena walaupun itu betul-betul kejadian, kamu juga nggak akan sanggup mencegahnya. Nah bagaimana mengatasi demam panggung? Berikut adalah tips cara mengatasi demam panggung.

Percaya Diri


Pilih topik yang kamu kuasai dan pernah mengalaminya. Dan yakinlah bahwa kamu tidak sendiri serta yakin akan bisa bicara dengan lancar, dan hal ini anggaplah sebagai pengalaman yang harus dijalani. Kalau gagal, anggap sebagai pembelajaran berharga. Ingat pengalaman adalah guru yang terbaik.
Percaya diri memegang peranan penting, percayalah bahwa dengan kemampuan diri sendiri kamu pasti bisa melenyapkan grogi.

Persiapan

Selain persiapan mental, persiapkan juga materi yang akan dibicarakan. Kamu bisa membaca buku-buku yang berkaitan dengan materi atau mengunggah di internet. Buat kerangka materi dengan menuliskan hal-hal penting atau garis besar materi. Cari materi yang kamu kuasai.


Kuasai Materi

Salah satu kunci sukses berbicara di depan umum adalah percaya diri. Dan faktor utama untuk dapat berbicara dengan penuh percaya diri adalah dengan menguasai materi. Untuk itu, usahakanlah kamu hafal dengan materi yang hendak disajikan dalam presentasi.

Selanjutnya, bacalah buku-buku atau referensi terkait dengan materi untuk memperkaya penguasaan kamu terhadap materi. Menguasai materi presentasi dengan baik secara otomatis akan meningkatkan kepercayaan diri kamu untuk tampil di depan umum.


Latihan

Kamu harus berani berlatih, latihan bisa dilakukan sendiri atau berlatih bicara dalam acara-acara kecil misalnya pada pertemuan karang taruna atau rapat-rapat kecil. Cobalah dengan belajar bertanya, mengusulkan sesuatu, dari hal-hal yang kecil lama kelamaan bicara dalam lingkup yang lebih besar.
Dari hal-hal yang kecil kamu akan bisa belajar menaklukkan ketakutan dan belajar dengan pengalaman.

Bersikaplah Relax

Banyak yang mengatakan salah satu teknik untuk relaksasi adalah dengan menghela nafas panjang. Menghela nafas akan memudahkan oksigen memenuhi otak sehingga secara otomatis akan membuat kamu lebih relaxs sebelum memulai sebuah presentasi. Fokuslah pada wajah-wajah ramah dan tulus, sampai merasa nyaman.


Tenangkan Pikiran atau Berkonsentrasilah

Ketenangan dan tidak gelisah adalah modal utama berbicara di depan orang banyak. Konsentrasi pada satu hal dan jangan memikirkan hal-hal lain. Tarik napas dalam-dalam agar hati tenang. Dan tak kalah pentingnya adalah berdoa. Serta saat itu juga keluarkan energi yang kamu punyai.

Ciptakan perasaan santai dan posisikan orang lain sebagai orang yang juga paham mengenai permasalahan yang kita bicarakan. Dengan demikian kita dapat mengendalikan perasaan dan kondisi sekitar panggung.


Jangan Takut Salah

Orang biasanya stress hingga mengalami demam panggung akibat merasa takut gagal dalam ketika harus muncul di publik. Salah satu cara mengatasi demam panggung adalah dengan menghilangkan fikiran bahwa kamu harus sukses. Yakinlah bahwa kamu telah siap.


Jangan Menganggap Diri Kamu Sempurna

Perasaan tegang saat ingin berbagi informasi atau pengetahuan di depan banyak orang memang sering muncul. Terkadang cara untuk menanggulanginya adalah dengan menganggap diri kamu tidak sempurna, jika terjadi kesalahanpun orang lain pasti akan memaklumi.


Pahami Kondisi Penonton


Penonton merupakan faktor utama yang menyebabkan kamu mengalami demam panggung. Oleh karena itu, kenali kondisi dan karakter penonton yang hadir dalam acara dan sesuaikan dengan isi dari pembicaraan atau hal lain yang nantinya akan kamu sampaikan.

Apabila penonton berasal dari kalangan berlatar pendidikan tinggi, sebaiknya gunakan gaya bahasa yang formal dan sesuai dengan EYD agar kamu dapat menampilkan yang terbaik dan menciptakan perasaan bangga.


Perhatikanlah Kalimat Pembuka

Kalimat pembuka bisa menjadi penentu mengenai nasib penampilan kamu selanjutnya. Apabila pembukaan dilakukan dengan baik, maka penampilan selanjutnya akan menjadi baik pula, begitu juga sebaliknya.

Oleh karena itu berikan kalimat pembuka yang baik agar respon penonton juga baik dan akhirnya meredakan perasaan tegang yang kamu rasakan. Sepertinya sepele tapi kalau diabaikan tanggung sendiri deh akibatnya.


Jangan Berpikir Negatif

Hilangkan pikiran-pikiran negatif yang dapat mempengaruhiu, sehingga pikiran tersebut membuat kamu merasa takut untuk tampil di depan penonton.


Bersikaplah Seolah-olah Tidak Ada Masalah

Keinginan kamu untuk bersikap sebaik-baiknya mendorong munculnya perasaan grogi. Secara negatif, pikiran kamu biasanya terbebani oleh ketakutan untuk membuat kesalahan, kekhawatiran akan gagal, kecemasan bila melakukan kekonyolan, dan berbagai bayangan-bayangan negatif lainnya.

Sebelum bisa menggunakan energi grogi itu secara positif, maka terlebih dahulu kamu harus menetralisir emosi-emosi negatif tersebut. Bersikaplah seperti tak sesuatu yang patut kita takutkan. Bila toh kita gagal, maka tidak sesuatu yang harus menjadikan kita begitu kehilangan.


Kerahkan Energi Kamu

Kerahkan energi yang kamu miliki, lepaskan energi itu dari "kekangannya" . Bila para audiens memberi tepuk tangan pada pembicara sebelum kamu, maka kerahkan energi dengan memberikan tepuk tangan yang tak kalah meriah.

Berdirilah dengan sigap. Berjalanlah dengan tegap dan mantap. Bila perlu hembuskan nafas lepas sambil berteriak kecil, "yes". Atau turut bertepuk tangan menyambut applaus dari audiens. Lakukan apa-apanya dengan sikap tegas. Biarkan energi itu mengalir dalam gerakan kamu.


Berbicaralah Dengan Keras dan Lantang

Bila kamu berbicara lambat, maka bibir akan semakin gemetar, suarapun akan bergetar. Salurkan rasa grogi melalui suara yang keras dan lantang. Suara keras itu bukan hanya dapat mengatasi kecemasan, namun juga sarana menyalurkan energi tersebut.
 Ada baiknya menghafal teks pertama kamu namun tetap bersikap sewajarnya saja.

Diam

Kamu dapat menyalurkan ketegangan dalam diri kamu pada para audiens, yaitu dengan memulai presentasi kamu dengan diam beberapa detik. Biarkan ketegangan yang dirasakan terserap dan jadi ketegangan audiens.
Lebih baik diam sejenak untuk mengumpulkan energi positif daripada terus berbicara namun yang terjadi adalah keadaanmu semakin tidak terkontrol.  

Lontarkan Humor yang Wajar

Lenturkan kegugupan dengan sebuah humor yang wajar. Kamu memang perlu merencanakannya dengan baik, namun jangan sampai kehilangan spontanitas. Dan, humor terbaik yang tidak akan melukai perasaan siapapun adalah humor tentang diri kamu sendiri.


Bergairahlah Mengenai Topik kamu Saat Presentasi

Dengan bersemangat dalam berpresentasi, maka kamu telah memberikan energi positif bagi para audiens. Dan merekapun akan memberikan energi positifnya bagi kamu juga.


Berbicaralah Hanya Mengenai Topik Yang Kamu Kuasai


Jika tidak menguasai materi presentasI, itu akan membuatmu semakin gugup. Tapi jika topik presentasi kamu kuasai dengan baik, hal tersebut akan membuat seperti air mengalir pada saat presentasi. Oleh karena itu pelajarilah materi presentasi kamu dengan sebaik mungkin.


Pasang Wajah yang Ramah

Pada saat mulai presentasi, buatlah kontak mata dengan audiens yang menurut kamu ramah dan cobalah tersenyum dengan audiens tersebut, pokoknya buatlah seramah mungkin deh. Jika mereka membalas senyuman kamu, itu akan membuat susana menjadi lebih nyaman.


Datang Lebih Cepat

Dengan datang lebih awal, kamu akan dapat memproleh gambaran mengenai setting dan posisi terbaik dalam melakukan presentasi. Dan kamu juga dapat mencoba terlebih dahulu alat-alat yg akan dipergunakan saat presentasi nantinya.


Jangan Menghafal Seluruh Persentasi Kamu!

Kenapa gak boleh sih? Ya iyalah, jika kamu mengahafal kata demi kata, jika pada saat mendekati giliran kamu presentasi ada kata yang terlupakan, itu akan membuatmu semakin gugup dan akhirnya buyar semua yang dihafal sebelumnya dan ini paling sering terjadi lho guys.


Jangan Pernah Menuliskan Note Presentasi kamu Secara Detail!

Karena hal tersebut akan membuat audiens bosan. Pasti kamu juga pernah ngerasain kalau lagi mendengarkan pidato kepala sekolah pas 17 agustus dan lain-lain. Jika audiens sudah merasa bosan pada akhirnya menimbulkan kegaduhan. Konsentrasi kamupun akan buyar juga.

Makanya lebih baik menyampaikan pidato dengan singkat padat dan tepat sasaran. Oiya satu lagi, kamu harus menimbulkan kesan.


Sadarilah Bahwa 90% Tanda-Tanda Kecemasan Tidak Tampak Dari Luar

Misalnya telapak tangan kamu berkeringat atau dingin, jantung semakin berdegup kencang, sakit perut, kaki gemetaran dan juga tangan. Ini adalah pengalamanku menjadi MC acara Ulang tahun Muda-Mudi di kampung. Tapi ketahuilah semua hal itu tidak dirasakan oleh audiens kok. Karena audiens hanya memperhatikan apa yang kamu bicarakan saja.


Tawakkal

Tawakkal adalah berserah diri sepenuhnya kepada Yang Maha Kuasa. Kesadaran akan kelemahan dan pemahaman bahwa segala sesuatu berada dalam kendali Pencipta, ampuh mengatasi demam panggung.
Dengan kesadaran ini, maka prinsip yang muncul adalah segalanya adalah ujian, dan semua ujian pasti bisa dihadapi.

Perhatikan Posisi Tubuh dan Gerakan Kamu

Saat berbicara di umum, yang paling nampak jika kamu demam panggung adalah posisi tubuh dan gerakanmu loh. Ini satu poin penting yang tidak boleh kamu abaikan. Usahakan posisi tubuh tetap rileks, tapi tidak terkesan loyo, selain itu hati-hati dengan jari tangan.

Orang yang mengalami demam panggung umumnya jari-jari tangannya gemetar. Jika itu terjadi, sejenek tenangkan diri kamu, jangan panik dan konsentrasikan pikiran pada masalah yang akan disampaikan.


Tersenyumlah

Jangan pernah kamu menyepelekan senyum. Senyum selain membuatmu sedikit rileks juga akan meredam suasana kekakuan antara kamu dengan audiens. Ketika hubungan kamu dan audien mulai terbangun, itu akan membuat demam panggung sedikit berkurang.


Jatuhkan Tangan kamu

Kalau kamu pernah ngelihat Mario Teguh, ada kalanya dia meletakan tangannya disamping tubuhnya disaat dia tidak menggunkan tangannya untuk ilustrasi saat dia berbicara.

Semua cara di atas bisa kamu terapkan.Tapi perlu diingat untuk bisa mengatasi demam panggung secara maksimal, harus memulai dengan upaya pencegahan. Ini lebih baik dilakukan, karena jika persiapanmu baik, hasilnya akan baik juga.

Jadi , sekarang giliran kamu untuk mencoba. Dalam suatu buku, dikatakan bahwa lebih baik dicambuk daripada berbicara di depan publik, tapi begitu mencoba, maka lebih baik ditembak daripada berhenti.

Oleh: Siti Fatimah

Cara Mengatasi Demam Panggung

Bahkan pemain yang paling percaya diri sekalipun dapat menderita demam panggung. Demam panggung itu wajar untuk semua orang dari aktor Broadway sampai presenter profesional. Jika Anda menderita demam panggung, maka Anda mungkin mulai merasa gugup, gemetar, atau bahkan benar-benar terpaku membayangkan tampil di depan penonton. Tapi jangan khawatir - Anda dapat mengatasi demam panggung Anda dengan melatih tubuh dan pikiran untuk bersantai dan mencoba beberapa trik. Jika Anda ingin tahu bagaimana mengatasi demam panggung, cukup ikuti langkah-langkah ini. Sebelum Anda membaca, pastikan Anda tahu bahwa ini dapat dibantu dengan Anda ditemani seseorang yang tampil bersama Anda. Atau Anda bisa juga terbantu dengan mengajak banyak teman dekat Anda di antara penonton.

Metode 1 dari 4: Mengatasi Demam Panggung pada Hari Penampilan

  1. Overcome Stage Fright Step 1 Version 2.jpg
    1
    Tenangkan tubuh Anda. Untuk mengatasi demam panggung, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menenangkan tubuh Anda sebelum pergi ke atas panggung. Meringankan ketegangan dari tubuh Anda dapat membantu menenangkan suara Anda dan menenangkan pikiran Anda. Latih terus dialog Anda. Jika Anda melakukan kesalahan di panggung, jangan panik! Buat hal itu jadi tampak seperti bagian dari perannya. Berikut ini adalah beberapa hal yang dapat Anda lakukan untuk menenangkan tubuh Anda sebelum Anda tampil.[1]
    • Bersenandunglah dengan lembut untuk memantapkan suara Anda.
    • Makan pisang sebelum Anda tampil. Ini akan menurunkan perasaan kosong atau mual di perut Anda, tetapi tidak akan membuat Anda merasa cukup baik.
    • Kunyah permen karet. Permen karet sedikit meredakan ketegangan di rahang Anda. Hanya saja, jangan mengunyah permen karet terlalu lama atau pada saat perut kosong karena kemungkinan sedikit mengganggu sistem pencernaan Anda.
    • Lakukan peregangan. Peregangan lengan, kaki, punggung, dan bahu adalah cara lain untuk mengurangi ketegangan dalam tubuh Anda.


    Overcome Stage Fright Step 2 Version 2.jpg
    2
    Bermeditasilah. Pada pagi hari sebelum penampilan Anda, atau bahkan satu jam sebelumnya, sempatkan 15-20 menit dari hari Anda untuk bermeditasi. Cari tempat yang relatif tenang di mana Anda dapat duduk yang nyaman di tanah. Tutup mata Anda dan fokus pada pernapasan Anda seiring Anda menenangkan setiap bagian dari tubuh Anda .
    • Istirahatkan tangan di pangkuan Anda dan lipat kaki Anda.
    • Cobalah untuk mencapai titik di mana Anda tidak lagi memikirkan apapun selain menyantaikan anggotatubuh Anda satu per satu - terutama tidak mengingat penampilan Anda.
     
     
    Overcome Stage Fright Step 3 Version 2.jpg
    3
    Hindari kafein. Kecuali jika Anda biasanya pecandu kafein, jangan mengonsumsi kafein tambahan pada hari penampilan. Anda mungkin berpikir bahwa itu akan membuat Anda tampil dengan lebih banyak energi, tetapi sebenarnya akan membuat Anda merasa lebih gugup dan gelisah. 
     
    Overcome Stage Fright Step 4 Version 2.jpg
    4
    Tentukan "waktu berhenti" untuk kecemasan Anda. Pada hari penampilan Anda, katakan kepada diri sendiri bahwa Anda dapat membolehkan diri Anda menjadi gugup selama waktu tertentu, tetapi setelah jam tertentu - misalnya, 03:00 - semua kecemasan harus pergi. Menetapkan tujuan ini dan membuat janji untuk diri sendiri saja akan membuatnya jauh lebih mungkin terjadi. 
     
    Overcome Stage Fright Step 5 Version 2.jpg
    5
    Berolahragalah sedikit. Olahraga melepaskan ketegangan dan memacu endorfin Anda. Sediakan waktu setidaknya tiga puluh menit berolahraga pada hari penampilan Anda, atau setidaknya sediakan tiga puluh menit berjalan kaki. Ini akan menyiapkan tubuh Anda untuk penampilan yang luar biasa. 
     
    Overcome Stage Fright Step 6 Version 2.jpg
    6
    Tertawalah sesering yang Anda bisa. Tonton komedi di pagi hari, putar video YouTube favorit Anda, atau sekedar habiskan saja sore hari bersama teman Anda yang paling kocak. Tertawa akan menyantaikan Anda dan mengalihkan pikiran Anda dari kegugupan Anda. 
     
    Overcome Stage Fright Step 7 Version 2.jpg
    7
    Tiba di sana lebih awal. Muncul untuk penampilan Anda lebih awal dari siapa pun di kalangan penonton. Anda akan merasa jauh lebih memegang kendali jika ruangan terisi setelah Anda tiba bukannya muncul ke tempat yang penuh. Tiba lebih awal juga akan menenangkan saraf Anda dan akan membuat Anda merasa kurang waswas dan lebih damai. 
     
    8
    1. Berbicaralah kepada anggota penonton. Beberapa orang ingin duduk di antara penonton dan mulai mengobrol dengan orang-orang untuk jadi lebih nyaman. Ini akan membuat Anda sadar bahwa penonton hanya orang biasa seperti Anda, dan akan membantu Anda mengelola harapan Anda. Anda juga bisa sekedar duduk saja sebentar di antara penonton seiring tempat duduk mulai dipenuhi tanpa memberitahu siapapun diri Anda - ini hanya akan bekerja jika Anda tidak memakai kostum, tentunya.
    2. Overcome Stage Fright Step 9 Version 2.jpg
      9
      Bayangkan orang favorit Anda hadir di antara penonton. Alih-alih membayangkan setiap orang di antara penonton hanya pakai celana dalam mereka - karena dapat terasa sedikit aneh - bayangkan bahwa setiap kursi di kalangan penonton diisi dengan kloningan dari orang favorit Anda. Orang yang mencintai Anda dan akan mendengarkan dan menyetujui apapun yang Anda katakan atau lakukan. Orang itu akan tertawa pada saat yang tepat, mendorong Anda, dan bertepuk tangan riuh pada akhir penampilan.
    3. Overcome Stage Fright Step 10 Version 2.jpg
      10
      Minumlah jus jeruk. Meminum jus jeruk setengah jam sebelum penampilan Anda dapat menurunkan tekanan darah Anda dan meredakan kecemasan Anda.[2]
     
     
    11
    Lantunkan lirik lagu atau puisi favorit Anda. Masuk ke dalam alunan yang nyaman akan membuat Anda merasa lebih damai dan terkendali. Jika Anda merasa nyaman melantunkan lirik lagu atau puisi favorit Anda, Anda akan merasa lebih nyaman tentang menjalankan peran Anda dengan mudah dan anggun.
     

    Metode 2 dari 4: Mengatasi Demam Panggung untuk Penampilan Bersandiwara

    1. Overcome Stage Fright Step 12.jpg
      1
      Visualisasi kesuksesan. Sebelum Anda naik ke atas panggung, bayangkan saja diri Anda berhasil. Bayangkan gegap gempita, bayangkan senyum di wajah para penonton, dan mendengar suara rekan casting atau direktur memberitahu Anda betapa menakjubkan performa yang Anda lakukan. Semakin Anda berfokus pada memvisualisasikan hasil terbaik alih-alih mengkhawatirkan skenario terburuk, semakin besar kemungkinan yang akan terjadi. Bayangkan diri Anda menjadi luar biasa di atas panggung dari sudut pandang penonton.
      • Mulai awal. Mulai visualisasikan sukses dari detik awal Anda diberi peran. Biasakan membayangkan betapa suksesnya pekerjaan yang akan Anda lakukan.
      • Ketika Anda lebih dekat dengan tanggal main, Anda dapat bekerja lebih keras memvisualisasikan sukses dengan membayangkan betapa suksesnya pekerjaan yang akan Anda lakukan setiap malam sebelum Anda pergi tidur dan setiap pagi ketika Anda bangun.
     
     
    1. Overcome Stage Fright Step 13.jpg
      2
      Berlatih sebanyak mungkin. Lakukan ini sampai Anda hafal. Ingat dialog dari orang yang berbicara sebelum Anda, sehingga Anda mengenali isyarat bagi Anda untuk berbicara. Berlatihlah di depan keluarga, teman-teman, dan boneka hewan dan bahkan di depan kursi kosong, sehingga Anda terbiasa untuk tampil di depan orang.[3]
      • Sebagian rasa takut berpentas berasal dari pemikiran bahwa Anda akan lupa dialog Anda dan tidak akan tahu apa yang harus dilakukan. Cara terbaik untuk mempersiapkan melawan lupa adalah mengenali dialog itu sebisa mungkin.
      • Berlatih di depan orang lain membantu membiasakan diri Anda dengan fakta bahwa Anda tidak akan membaca dialog Anda sendiri. Tentu, Anda mungkin mengenal dialognya dengan sempurna ketika Anda sendirian di kamar Anda, tapi beda hal lagi ketika Anda menghadapi penonton.
    2. Overcome Stage Fright Step 14.jpg
      3
      Hayati tokohnya. Jika Anda benar-benar ingin mengatasi demam panggung, berusahalah benar-benar menghayati tindakan, pikiran, dan kekhawatiran tokoh Anda. Semakin selaras Anda dengan karakter yang Anda perankan, semakin besar kemungkinan Anda akan melupakan kekhawatiran Anda sendiri. Bayangkan bahwa Anda benar-benar orang itu dan bukan aktor gugup yang mencoba untuk menggambarkan orang itu.
    3. Overcome Stage Fright Step 15.jpg
      4
      Perhatikan penampilan Anda sendiri. Bangunlah kepercayaan pada diri sendiri dengan membaca dialog Anda di depan cermin. Anda bahkan dapat merekam penampilan Anda sendiri untuk melihat batapa menakjubkan diri Anda, dan untuk mencari-cari hal yang perlu perbaikan. Jika Anda terus merekam atau menonton diri Anda sampai Anda tahu bahwa Anda sudah benar-benar menguasainya, maka Anda akan jauh lebih mungkin untuk berhasil di panggung.
      • Mampu melihat diri tampil juga akan membantu Anda mengatasi ketakutan Anda yang tidak Anda ketahui. Jika Anda tahu persis Anda terlihat seperti apa, Anda akan merasa lebih nyaman di atas panggung.
      • Perhatikan bahasa tubuh Anda, dan lihat bagaimana Anda menggerak tangan Anda saat Anda berbicara.
        • Catatan: ini mungkin tidak berlaku untuk semua orang. Trik ini mungkin membuat beberapa orang justru merasa lebih minder dan menyadari setiap gerakan tubuh mereka. Jika menonton diri Anda mulai membuat Anda lebih gugup, maka hindari taktik ini.
    4. Overcome Stage Fright Step 16.jpg
      5
      Belajar berimprovisasi. Improvisasi adalah keterampilan yang harus dikuasai semua aktor yang baik. Improvisasi akan membantu Anda mempersiapkan diri untuk situasi yang kurang sempurna di atas panggung. Banyak aktor dan penyanyi begitu khawatir akan lupa atau mengacaukan dialog mereka sehingga mereka sering tidak menganggap bahwa pemeran lainnya sama saja kemungkinannya untuk membuat kesalahan; mengetahui cara berimprovisasi akan membantu Anda merasa nyaman dengan berakting sambil lalu dan siap terhadap apa pun rintangan yang menghadang Anda.
      • Improvisasi juga akan membantu Anda menyadari bahwa Anda tidak dapat mengontrol setiap aspek penampilan. Ini bukan soal kesempurnaan - melainkan soal kemampuan bereaksi terhadap situasi apapun.
      • Jangan bertindak terkejut atau bingung jika sesuatu yang tidak terduga terjadi. Ingat bahwa penonton tidak memiliki salinan naskah dan bahwa mereka hanya akan dapat mengetahui ada yang tidak beres jika Anda membuatnya jelas.
    5. Overcome Stage Fright Step 17.jpg
      6
      Gerakkan tubuh Anda. Tetap aktif secara fisik sebelum dan selama pertunjukan akan membantu meredakan ketegangan dan menjaga perhatian penonton. Tentu saja, Anda hanya harus bergerak ketika karakter seharusnya bergerak, tetapi maksimalkan gerakan dan ekspresi tubuh Anda sehingga tubuh Anda menjadi lebih santai dengan menjadi aktif.
    6. Overcome Stage Fright Step 18.jpg
      7
      Redamkan pikiran Anda. Setelah Anda berada di panggung, berfokus saja pada kata-kata Anda, tubuh Anda, dan ekspresi wajah Anda. Jangan buang waktu lebih berpikir dan menanyakan pada diri sendiri pertanyaan yang mengganggu. Mulai nikmati saja penampilan dan nikmati saat ini, baik Anda bernyanyi, menari, atau membaca dialog. Jika Anda telah belajar untuk meredamkan pikiran Anda dan sepenuhnya menjiwai penampilan Anda, penonton akan tahu. 
       
       

      Metode 3 dari 4: Mengatasi Demam Panggung untuk Pidato atau Presentasi

      1. Overcome Stage Fright Step 19.jpg
        1
        Jadikan menarik. Mungkin Anda pikir ini tidak perlu dijelaskan karena sudah barang tentu, tetapi kemungkinan sebagian dari alasan Anda mengalami demam panggung adalah karena Anda khawatir semua orang akan berpikir Anda membosankan. Nah, Anda mungkin khawatir menjadi membosankan karena materi Anda membosankan. Sekalipun Anda berbicara atau menyampaikan materi yang garing, pikirkan cara untuk membuatnya lebih mudah diterima dan menarik. Kekhawatiran Anda akan berkurang jika Anda tahu bahwa bahan Anda menarik.[4]
        • Jika cocok, buat beberapa kesempatan untuk tertawa. Masukkan beberapa lelucon yang akan meredakan ketegangan dan menyantaikan pendengar.
      2. Overcome Stage Fright Step 20.jpg
        2
        Pertimbangkan audiens Anda. Ketika Anda membuat dan melatih presentasi Anda, pertimbangkan kebutuhan, pengetahuan, dan harapan pendengar. Jika Anda berbicara kepada khalayak yang lebih muda, sesuaikan konten, suara, dan tutur kata Anda seperlunya. Jika audiensnya yang lebih tua dan lebih keras, jadilah lebih praktis dan logis. Anda akan mengurangi kegugupan jika Anda tahu bahwa Anda benar-benar mampu menyampaikannya kepada orang-orang yang mendengarkan Anda.
      3. Overcome Stage Fright Step 21.jpg
        3
        Jangan memberitahu orang-orang bahwa Anda gugup. Jangan tampil di atas panggung dan membuat lelucon kecil soal merasa gugup. Semua orang sudah menganggap bahwa Anda percaya diri hanya dengan Anda berdiri di depan saja. Mengumumkan bahwa Anda gugup dapat membuat Anda merasa lebih baik, tapi penonton akan kehilangan kepercayaan pada Anda bukannya memperhatikan.
      4. Overcome Stage Fright Step 22.jpg
        4
        Rekam diri Anda sendiri. Rekam video diri Anda menyampaikan presentasi Anda. Teruslah berbicara sambil merekam sampai Anda dapat melihat rekaman dan berpikir, "Wow, itu adalah presentasi hebat!" Jika Anda tidak senang dengan cara Anda terlihat di rekaman, maka Anda tidak akan senang dengan cara Anda tampil secara pribadi. Terus lakukan hal ini sampai Anda bisa melakukannya dengan benar. Bila Anda di atas panggung, ingat saja betapa hebatnya Anda terlihat di dalam video, dan katakan kepada diri sendiri bahwa Anda dapat melakukan lebih baik.
      5. Overcome Stage Fright Step 23.jpg
        5
        Gerak-gerak, tapi jangan gelisah. Anda dapat meredakan energi kegugupan dan menjangkau audiens Anda dengan mondar-mandir di atas panggung. Jika Anda bergerak dengan energetik dan bergerak untuk memberi penekanan, Anda akan mengatasi demam panggung Anda hanya dengan bergerak. Tapi jangan gelisah dengan menggerakkan tangan Anda, bermain dengan rambut Anda, atau bermain-main dengan mikrofon atau catatan pidato atau presentasi.
        • Gelisah hanya akan membangun ketegangan dan akan membuat audiens Anda melihat bahwa Anda merasa tidak nyaman.
      6. Overcome Stage Fright Step 24.jpg
        6
        Pelan-pelan. Kebanyakan pembicara publik menunjukkan demam panggung mereka dengan berbicara terlalu cepat. Anda mungkin berbicara cepat karena Anda gugup dan ingin pidato atau presentasi cepat selesai, tapi ini benar-benar akan membuat lebih sulit bagi Anda untuk mengartikulasikan ide-ide Anda atau untuk mencapai audiens Anda. Kebanyakan orang yang berbicara terlalu cepat bahkan tidak menyadari bahwa mereka melakukannya, jadi ingatlah untuk berhenti sejenak setelah setiap pikiran baru, dan sempatkan audiens Anda untuk bereaksi terhadap pernyataan penting.
        • Memperlambat juga akan membuat Anda lebih kecil kemungkinannya gagap bicara atau salah bicara.
        • Taskirkan lama presentasi Anda sebelum melakukannya. Biasakan diri dengan kecepatan yang Anda butuhkan untuk menyelesaikan presentasi Anda dalam selang waktu yang tepat. Selalu bawalah jam tangan dan melirik kepadanya dari waktu ke waktu untuk memastikan Anda sesuai.
      7. Overcome Stage Fright Step 25.jpg
        7
        Tanyakan orang bagaimana performa Anda. Jika Anda benar-benar ingin mengobati demam panggung Anda, Anda harus menanyakan audiens Anda bagaimana performa Anda dengan meminta umpan balik setelah itu, membagi-bagikan survei, atau meminta rekan penonton untuk memberikan pendapat jujur mereka. Mengetahui apa yang Anda lakukan dengan baik akan membangun rasa percaya diri Anda, dan mengetahui bagaimana Anda dapat meningkatkan akan membantu Anda merasa lebih percaya diri pada saat Anda naik panggung di lain kesempatan
         

        Metode 4 dari 4: Strategi Umum untuk Mengatasi Demam Panggung

        1. Overcome Stage Fright Step 26.jpg
          1
          Pura-pura Percaya Diri. Sekalipun tangan Anda merasa lumpuh dan jantung Anda berpacu, bertindak saja seperti orang paling keren di dunia. Berjalanlah dengan kepala tegak dan senyum lebar di wajah Anda, dan jangan bilang siapa-siapa betapa gugupnya Anda. Pertahankan posisi ini ketika Anda ke atas panggung dan Anda akan benar-benar mulai merasa yakin.
          • Lihat lurus ke depan, bukan ke lantai.
          • Jangan membungkuk.
        2. Overcome Stage Fright Step 27.jpg
          2
          Ciptakan Ritual. Datang dengan ritual mempan kegagalan untuk hari penampilan Anda. Ini bisa berupa joging tiga kilometer di pagi hari penampilan Anda, "makanan terakhir" yang sama sebelum penampilan Anda, atau bahkan menyanyikan lagu tertentu di kamar mandi atau memakai kaus kaki mujur Anda. Lakukan apa pun yang harus Anda lakukan untuk mengarahkan diri menuju kesuksesan.
          • “Jimat” adalah bagian besar dari ritual. Ini bisa menjadi perhiasan yang penting bagi Anda, atau boneka binatang konyol yang menyemangati Anda di ruang ganti Anda.
        3. Overcome Stage Fright Step 28.jpg
          3
          Berpikir Positif. Fokus pada semua hasil yang luar biasa dari presentasi atau penampilan Anda alih-alih segala sesuatu yang bisa jadi salah. Perangi setiap pikiran negatif dengan lima yang positif. Simpan kartu indeks dengan frase motivasi di saku Anda, atau lakukan apapun yang perlu Anda lakukan untuk berfokus pada semua manfaat yang akan diberikan penampilan bukannya menuruti semua ketakutan dan kecemasan yang mungkin Anda rasakan.
        4. Overcome Stage Fright Step 29.jpg
          4
          Dapatkan saran dari pemain pro. Jika Anda memiliki seorang teman yang merupakan pemain ulung, entah itu dari akting di panggung atau memberikan presentasi, mintakan saran mereka. Anda mungkin belajar beberapa trik baru dan akan dihibur oleh fakta bahwa hampir semua orang mendapat demam panggung, tak peduli seberapa yakin ia bisa tampil di panggung. 
           
           
           

          Tips

          • Jika Anda mengacaukan langkah saat menari, tak seorang pun akan tahu, kecuali Anda berhenti. Lanjutkan dan mereka akan berpikir itu adalah bagian dari tarian. Sama dengan naskah, penonton tidak tahu itu, jadi jangan khawatir jika Anda melewatkan satu baris, dan harus berimprovisasi, teruskan saja.
          • Jika Anda lupa kata, jangan berhenti, lanjutkan. Cobalah untuk menggunakan kata-kata lain yang tidak dalam naskah. Jika pasangan adegan Anda membuat kesalahan, jangan bereaksi. Aabaikan kesalahan, atau, jika itu terlalu besar untuk dibiarkan lalu, berimprovisasilah terhadap kesalahan. Kemampuan untuk berimprovisasi adalah tanda dari seorang aktor sejati.
          • Jika Anda merasa gugup mata-kontak dengan penonton, tataplah dinding atau cahaya lampu saat akting.
          • Beberapa pemain terhebat tetap mendapatkan demam panggung. Jangan berpikir Anda sendirian. Lanjut saja saja, dan segera Anda akan begitu asyik sampai-sampai Anda akan melupakan Anda berada di atas panggung.
          • Ingat, penonton tidak akan memakan Anda! Jadi santai dan bersenang-senanglah. Berakting adalah memang serius, tapi Anda masih dapat menikmatinya.
          • Berpura-puralah Anda hanya berlatih di rumah atau di suatu tempat dengan teman-teman Anda.
          • Praktek dulu di depan keluarga dan teman-teman kemudian, ujung-ujungnya Anda akan berada di panggung dan membuat semua orang bersorak dan bertepuk tangan!
          • Kadang-kadang tidak apa-apa sedikit gugup. Jika Anda begitu paranoid Anda akan membuat kesalahan, maka Anda akan lebih kaku. Justru orang-orang yang terlalu percaya diri yang paling sering membuat kesalahan.
          • Ingat, ketakutan dan kegembiraan adalah hal yang sama. Sikap Anda terhadapnyalah yang menentukan apakah Anda takut atau gembira dengan hal itu.
          • Praktek dengan kelompok-kelompok kecil dan pindah ke kelompok yang lebih besar.
          • Cobalah membayangkan penonton tampak lebih konyol daripada Anda (jika Anda bisa). Membayangkan penonton memakai pakaian aneh dapat membantu Anda merasa baik. Atau, cobalah untuk menghindari penonton dengan melihat dinding belakang dan tidak pernah mengalihkan mata Anda dari dinding itu sampai Anda merasa nyaman atau mempersiapkan diri untuk pergi dari panggung.
          • Kadang-kadang meyakinkan diri sendiri bahwa Anda akan tampil lebih baik daripada yang lain dapat membantu meningkatkan kepercayaan diri Anda. Miliki 'pre-show ritual' tapi hati-hati untuk tidak menjadi sombong, itu tidak akan membantu penampilan Anda.
          • Biasanya, ketika Anda tampil, ada lampu sorot besar, sehingga cahayanya membutakan Anda dan Anda tidak dapat melihat banyak penonton. Cobalah berfokus pada lampu (tanpa menyilaukan diri Anda sendiri) jika Anda terlalu takut. Tapi jangan menatap kosong dan jangan menatapnya sepanjang waktu. Plus, jika itu di tempat khusus, mereka biasanya akan meredupkan lampu kerumunan sehingga ada titik kosong besar di tempat kerumunan.
          • Jika penampilan pertama Anda berjalan lancar, Anda mungkin akan mengurangi demam panggung (jika ada) untuk mengikuti pertunjukan.
          • Jika Anda salah tingkah, siapa peduli! Anda akan menertawakan tentang hal itu kelak.
          • Tidak apa-apa jika Anda memilih untuk tampil dengan keluarga Anda terlebih dahulu kemudian pergi ke atas panggung karena ini membantu!
          • Jika Anda menyanyi di depan penonton teman-teman dan keluarga sekalipun, dan Anda lupa atau kehilangan kata atau baris maka lanjutkan saja karena satu-satunya waktu orang-orang akan melihat Anda membuat kesalahan adalah jika Anda berhenti.
          • Berpura-pura Anda sendirian, tidak ada orang yang menonton, itu yang harus dilakukan, lingkar perhatian.

          Peringatan

          • Pastikan Anda pergi ke kamar mandi sebelum naik ke atas panggung!
          • Jangan makan terlalu banyak sebelum pergi ke atas panggung nanti Anda mungkin merasa benar-benar mual. Hal ini juga akan meraup energi Anda. Makanan itu setelah penampilan saja.
          • Kecuali Anda berkostum sebagai karakter, pastikan untuk memakai pakaian yang Anda rasa nyaman dan santai. Anda tidak ingin waswas diri di penampilan Anda ketika Anda berada di atas panggung. Juga, pastikan untuk memakai sesuatu yang tidak terlalu mencolok, dan cocok untuk penampilan Anda. Anda tidak ingin terjebak dalam kerusakan saat tampil! Kenakan sesuatu yang Anda rasa membuat Anda terlihat baik dan yang bangga Anda kenakan. Ini akan membuat Anda lebih percaya diri tentang penampilan Anda.
          • Siapkanlah sesiap mungkin. Latihan adalah kunci, dan semakin Anda berlatih, Anda akan merasa semakin percaya diri. Apalagi kualitas rutinitas Anda, pidato, atau penampilan juga akan membaik.
          • Ingat isyarat Anda! Salah satu kesalahan yang paling umum dari aktor yang kurang berpengalaman adalah mengetahui dialog mereka, tetapi tidak kapan mereka mulai tampil. Anda bisa menghasilkan kesunyian yang sangat canggung jika isyarat Anda tidak dihafalkan.

          sumber

           
         
       
     
     
     
     
     
     
     

Contoh Makalah KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA

Bagan / Sistematika membuat makalah sebagai berikut :
  • Halaman Sampul
  • Kata Pengantar
  • Daftar Isi
  • Pendahuluan
    • Latar Belakang
    • Rumusan Masalah
  • Pembahasan
  • Kesimpulan dan Saran
  • Daftar Pustaka
Berikut contoh makalah berjudul “karakteristik Perkembangan Sosial Remaja”.

Contoh Makalah


KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA

Tugas Mandiri
Mata Kuliah : Perkembangan Peserta Didik
#LOGO#
Disusun oleh :
Nama              : YULI SITI RODIYAH
NIM                : 2013150152
Ruang             : 02 PPKMB
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
UNIVERSITAS PAMULANG
2014

KATA PENGANTAR
  Alhamdulillah, Puja dan Puji hanya layak tercurahkan kepada Allah SWT. , karena atas limpahan karunia-Nya. Shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada Rasulullah Muhammad Shallallahu’alaihi wa sallam. Manusia istimewa yang seluruh perilakunya layak untuk diteladani, yang seluruh ucapannya adalah kebenaran, yang seluruh getar hatinya kebaikan. Sehingga Penulis dapat menyelesaikan tugas mandiri ini tepat pada waktunya.
  Penulis sangat tertarik untuk mengajukan Judul : KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA.
  Banyak kesulitan dan hambatan yang Penulis hadapi dalam membuat tugas mandiri ini tapi dengan semangat dan kegigihan serta arahan, bimbingan dari berbagai pihak sehingga Penulis mampu menyelesaikan tugas mandiri ini dengan baik, oleh karena itu pada kesempatan ini, Penulis mengucapkan terima kasih kepada :
  • Perempuan istimewa Mamah dan Alm ayah yang selalu menjadi inspirasiku, serta mencurahkan kasih sayang tanpa pamrih.
  • Bapak Sucipto sebagai dosen Perkembangan Peserta Didik. Semoga ilmunya berkah dan menjadi aliran amal hingga kelak di Barzakh.
  • Mahardika, yang sudah memberikan motivasinya dan teman – teman kelas 02PPKMB.
  Penulis menyimpulkan bahwa tugas mandiri ini masih belum sempurna, oleh karena itu Penulis menerima saran dan kritik, guna kesempurnaan tugas mandiri ini dan bermanfaat bagi Penulis dan pembaca pada umumnya.

Pamulang, Maret 2014
    Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………………………………   i
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………………………….   ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………………………………   iv
BAB I      PENDAHULUAN…………………………………………………………………………..   1
  1. Latar Belakang…………………………………………………………………………… 1
  2. Rumusan Masalah………………………………………………………………………. 2
BAB II     PEMBAHASAN……………………………………………………………………………..   3
  1. Pengertian Perkembangan Sosial………………………………………………….. 3
  2. Ciri Perkembangan Sosial……………………………………………………………. 3
  3. Penyesuaian Karakteristik Sosial Remaja………………………………………. 4
  4. Transisi Sosial……………………………………………………………………………. 5
  5. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial…………….. 5
BAB V     KESIMPULAN DAN SARAN………………………………………………………..   8
DAFTAR PUTAKA……………………………………………………………………………………….   8

Pada unduhan akan lebih rapih, dan sama rata marginnya.

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Peserta didik adalah makhluk sosial. Sebagai makhluk sosial, ia membutuhkan orang lain untuk dapat tumbuh kembang menjadi manusia yang utuh. Dalam perkembangannya, pendapat dan sikap peserta didik dapat berubah karena interaksi dan saling berpengaruh antar sesama peserta didik maupun dengan proses sosialisasi. Dengan mempelajari perkembangan hubungan sosial diharapkan dapat memahami pengertian dan proses sosialisasi peserta didik.
Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam arti belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Perkembangan sosial pada masa remaja berkembang kemampuan untuk memahami orang lain sebagai individu yang unik. Baik menyangkut sifat-sifat pribadi, minat, nilai-nilai atau perasaan sehingga mendorong remaja untuk bersosialisasi lebih akrab dengan lingkungan sebaya atau lingkungan masyarakat baik melalui persahabatan atau percintaan. Pada masa ini berkembangan sikap cenderung menyerah atau mengikuti opini, pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran, keinginan orang lain. Ada lingkungan sosial remaja (teman sebaya) yang menampilkan sikap dan perilaku yang dapat dipertanggung jawabkan misalnya: taat beribadah, berbudi pekerti luhur, dan lain-lain. Tapi ada juga beberapa remaja yang terpengaruh perilaku tidak bertanggung jawab teman sebayanya, seperti : mencuri, pergaulan bebas, narkotik, miras, dan lain-lain. Remaja diharapkan memiliki penyesuaian sosial yang tepat dalam arti kemampuan untuk mereaksi secara tepat terhadap realitas sosial, situasi dan relasi baik di lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
Oleh karena itu, penyusun ingin membuat makalah dengan judul : “Karakteristik Perkembangan Sosial Remaja”.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penyusun merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.
  1. Apa yang dimaksud dengan perkembangan sosial ?
  2. Apa saja ciri – ciri perkembangan sosial remaja ?
  3. Apa saja ruang lingkup perkembangan karakteristik sosial remaja ?
  4. Bagaimana transisi sosial remaja ?
  5. Apa faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial ?
PEMBAHASAN
A. Pengertian Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial adalah kemajuan yang progresif melalui kegiatan yang terarah dari individu dalam pemahaman atas warisan sosial dan formasi pola tingkah lakunya yang luwes. Hal itu disebabkan oleh adanya kesesuaian yang layak antara dirinya dengan warisan sosial itu.
Menurut Elizabeth B. Hurlock, perkembangan sosial adalah kemampuan seseorang dalam bersikap atau tata cara perilakunya dalam berinteraksi dengan unsur sosialisasi di masyarakat.
Jadi, dapat diartikan bahwa perkembangan sosial akan menekankan perhatiannya kepada pertumbuhan yang bersifat progresif. Seorang individu yang lebih besar tidak bersifat statis dalam pergaulannya, karena dirangsang oleh lingkungan sosial, adat istiadat, kebiasaan – kebiasaan kelompok dimana ia sebagai salah satu anggota kelompoknya.
B. Ciri Perkembangan Sosial Remaja
  • Berkembangnya kemampuan memahami orang lain.
  • Pemilihan persahabatan dengan kualitas psikologis yang relatif sama dengan dirinya.
  • Berkembangnya sikap kecenderungan untuk menyerah atau mengikuti pendapat, nilai, kebiasaan, kegemaran, atau keinginan sebaya.
  • Memiliki kemampuan merekasi yang tepat terhadap realitas sosial.
C. Penyesuaian Karakteristik Sosial Remaja
Remaja yang dalam masa mencari dan ingin menentukan jati dirinya memiliki sikap yang terlalu tinggi menilai dirinya atau sebaliknya. Mereka belum memahami benar tentang norma-norma sosial yang berlaku di dalam kehidupan bermasyarakat. Keduanya dapat menimbulkan hubungan sosial yang kurang serasi, karena mereka sukar untuk menerima norma sesuai dengan kondisi dalam kelompok atau masyarakat. Sikap menentang dan sikap canggung dalam pergaulan akan merugikan kedua belah pihak. Oleh karena itu, diperlukan adanya upaya pengembangan hubungan sosial remaja diantaranya :
  • Lingkungan Keluarga
    • Menjalin hubungan yang baik dengan anggota keluarga.
    • Menerima otoritas orang tua.
    • Bertanggung jawab norma-norma yang berlaku dikeluarga.
    • Berusaha untuk membantu anggota keluarga, sebagai individu maupun kelompok dalam mencapai tujuannya.
  • Lingkungan Sekolah.
    • Menghormati dan menerima peraturan sekolah.
    • Berpartisipasi dalam kegiatan sekolah.
    • Bersosisalisasi dengan lingkungan sekolah.
  • Lingkungan Masyarakat
    • Menghormati hak-hak orang lain
    • Bersosialisasi dengan lingkungan masyarakat.
    • Bersimpati dan empati terhadap kesejahteraan orang lain.
    • Menghormati nilai-nilai, hukum, tradisi dan kebijakan yang berlaku dimasyarakat.
D. Transisi Sosial
Santrock (2003: 24) mengungkapkan bahwa pada transisi sosial remaja mengalami perubahan dalam hubungan individu dengan manusia lain yaitu dalam emosi, dalam kepribadian, dan dalam peran dari konteks sosial dalam perkembangan. Membantah orang tua, serangan agresif terhadap teman sebaya, perkembangan sikap asertif, kebahagiaan remaja dalam peristiwa tertentu serta peran gender dalam masyarakat merefleksikan peran proses sosial-emosional dalam perkembangan remaja. John Flavell (dalam Santrock, 2003: 125) juga menyebutkan bahwa kemampuan remaja untuk memantau kognisi sosial mereka secara efektif merupakan petunjuk penting mengenai adanya kematangan dan kompetensi sosial mereka.
E. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial
Perkembangan sosial manusia dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu: keluarga, kematangan anak, status ekonomi keluarga, tingkat pendidikan, dan kemampuan mental terutama emosi dan inteligensi.
a. Keluarga
Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Di dalam keluarga berlaku norma-norma kehidupan keluarga, dan dengan demikian pada dasarnya keluarga merekayasa perilaku kehidupan anak.
Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga. Pola pergaulan dan bagaimana norma dalam menempatkan diri terhadap lingkungan yang lebih luas ditetapkan dan diarahkan oleh keluarga.
b. Kematangan Anak
Bersosialisasi memerlukan kematangan fisik dan psikis. Untuk mampu mempertimbangan dalam proses sosial, memberi dan menerima pendapat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional. Di samping itu, kemampuan berbahasa ikut pula menentukan.
Dengan demikian, untuk mampu bersosialisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik sehingga setiap orang fisiknya telah mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
c. Status Sosial Ekonomi
Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi atau status kehidupan sosial keluarga dalam lingkungan masyarakat. Masyarakat akan memandang anak, bukan sebagai anak yang independen, akan tetapi akan dipandang dalam konteksnya yang utuh dalam keluarga anak itu. “ia anak siapa”. Secara tidak langsung dalam pergaulan sosial anak, masyarakat dan kelompoknya dan memperhitungkan norma yang berlaku di dalam keluarganya.
Dari pihak anak itu sendiri, perilakunya akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. Sehubungan dengan itu, dalam kehidupan sosial anak akan senantiasa “menjaga” status sosial dan ekonomi keluarganya. Dalam hal tertentu, maksud “menjaga status sosial keluarganya” itu mengakibatkan menempatkan dirinya dalam pergaulan sosial yang tidak tepat. Hal ini dapat berakibat lebih jauh, yaitu anak menjadi “terisolasi” dari kelompoknya. Akibat lain mereka akan membentuk kelompok elit dengan normanya sendiri.
d. Pendidikan
Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, akan memberikan warna kehidupan sosial anak di dalam masyarakat dan kehidupan mereka di masa yang akan datang. Pendidikan dalam arti luas harus diartikan bahwa perkembangan anak dipengaruhi oleh kehidupan keluarga, masyarakat, dan kelembagaan. Penanaman norma perilaku yang benar secara sengaja diberikan kepada peserta didik yang belajar di kelembagaan pendidikan (sekolah).
Kepada peserta didik bukan saja dikenalkan kepada norma-norma lingkungan dekat, tetapi dikenalkan kepada norma kehidupan bangsa (nasional) dan norma kehidupan antarbangsa. Etik pergaulan membentuk perilaku kehidupan bermasyarakat dan bernegara.
e. Kapasitas Mental, Emosi, dan Intelegensi
Kemampuan berpikir banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Anak yang berkemampuan intelektual tinggi akan berkemampuan berbahasa secara baik. Oleh karena itu kemampuan intelektual tinggi, kemampuan berbahasa baik, dan pengendalian emosional secara seimbang sangat menentukan keberhasilan dalam perkembangan sosial anak.
Sikap saling pengertian dan kemampuan memahami orang lain merupakan modal utama dalam kehidupan sosial dan hal ini akan dengan mudah dicapai oleh remaja yang berkemampuan intelektual tinggi.

KESIMPULAN DAN SARAN
  1. Kesimpulan
Berdasarkan uraian sebelumnya, Penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :
  1. Perkembangan sosial adalah berkembangnya tingkat hubungan antar manusia berkaitan dengan meningkatnya kebutuhan manusia.
  2. Perhatian remaja mulai tertuju pada pergaulan dimasyarakat dan mereka membutuhkan pemahaman tentang norma kehidupan yang kompleks. Pergaulan remaja banyak diwujudkan dalam bentuk kehidupan kelompok terutama kelompok sebaya.Perkembangan anak remaja dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu : kondisi keluarga, kematangan anak, status sosial ekonomi keluarga, pendidikan, dan kapasitas mental terutama intelek dan emosi.
  3. Saran
Sesuai dengan kesimpulan diatas, Penulis menyarankan setiap calon peserta didik dapat memahami konsep perkembangan sosial peserta didiknya.

DAFTAR PUSTAKA
“KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN SOSIAL REMAJA”, http://nahdamar.blogspot.com/2013/03/karakteristik-perkembangan-sosial-remaja.html
“KARAKTERISTIK REMAJA” http://belajarpsikologi.com/karakteristik-remaja/
[/sociallocker]
Penulis Makalah : Yuli Siti Rodiyah 

Perencanaan Struktur Balok Anak

Balok Beton
Perhitungan struktur balok anak relatif sederhana, karena balok anak di desain untuk membagi luasan plat lantai agar tidak melendut dan tidak terjadi getaran pada plat saat ada aktivitas di atasnya. Melihat fungsinya yang relatif sederhana, maka balok anak cukup didesan untuk menerima beban mati dan hidup saja, tanpa didesain menerima beban gempa. Tahap perhitungan balok anak adalah sebagai berikut :
  1. Menentukan Dimensi,
  2. Menentukan Beban- beban yang bekerja,
  3. Menentukan Gaya Dalam,
  4. Menghitung Tulangan Utama,
  5. Menghitung Tulangan geser (Sengkang),
  6. Gambar
Detail tahap perhitungan balok adalah dijelaskan sebagai berikut :


1. Menentukan Dimensi
Dimensi tinggi balok anak diperkirakan h = (1/10 – 1/15) L dan lebar balok anak b = (1/2 – 2/3) h (Vis dan Gideon, 1997). Balok anak yang di desain adalah bentang 7200 mm.
  • h = 1/12 x 7200 = 600 mm
  • b = 2/3 x 600 = 400 mm
Balok anak yang ditinjau terletak pada lantai 3 dengan L = 7200 mm seperti ditunjukkan pada Gambar 1 sebagai berikut.

Perhitungan Struktur Balok
Gambar 1. Denah Balok Anak yang Ditinjau
2. Menentukan Beban- beban yang bekerja

Beban mati merata yang bekerja pada plat lantai sebagai berikut :
  • Beban plat lantai = 0,12 x 24 =  2,88 kN/m2
  • Beban pasir setebal 1 cm = 0,01 x 16 = 0,16 kN/m2
  • Beban spesi setebal 3 cm = 0,03 x 22 = 0,66 kN/m2
  • Beban keramik setebal 1 cm = 0,01 x 22 = 0,22 kN/m2
  • Beban plafon dan penggantung = 0,2   kN/m2
  • Beban Instalasi ME = 0,25 kN/m2
  • Total beban mati = 4,37 kN/m2  
Beban hidup (L) = 2,5 kN/m2    


3. Menentukan Gaya Dalam
Gaya dalam yang bekerja pada elemen balok anak dapat diketahui dengan Program SAP 2000 atau ETABS. Besarnya gaya dalam yang diperoleh adalah sebagai berikut :
  • Gaya geser, Vu = 66,13 kN
  • Momen tumpuan (-) =  97,9 kNm
  • Momen lapangan (+) = 46,75 kNm
Screenshoot dari gaya- gaya dalam tersebut adalah sebagai berikut :

Perhitungan Struktur Balok
Gambar 2. Gaya Dalam pada Balok Anak yang Ditinjau
4.  Menghitung Tulangan Utama
Kebutuhan tulangan utama pada struktur balok anak bisa diketahui secara praktis menggunakan ETABS atau SAP 2000 dengan fitur Design - Concrete Frame Design - Longitudinal Reinforcing sebagai berikut :
Gambar 4. As perlu pada Penampang Balok Anak
(klik Gambar untuk tampilan yang lebih jelas)
Bagian yang Kami beri tanda tersebut menunjukkan luas tulangan yang diperlukan pada penampang balok. Penulangan bisa diasumsikan menggunakan D16. As = 1/4 x 3,14 x 16 x 16 = 200,96 mm2
  • As perlu di daerah tumpuan = 656 mm2 (dari ETABS). Maka jumlah tulangan yang dibutuhkan = 656 / 200,96 =  3,3 -> digunakan 4D16
  • As perlu di daerah lapangan = 439 mm2 (dari ETABS). Maka jumlah tulangan yang dibutuhkan = 439 / 200,96 =  2,2 -> digunakan 3D16
  • sumber

Metode Pengerjaan dan Konstruksi Ground Tank

Kebutuhan air yang cukup besar dan kurangnya pasokan air yang memadai menjadi alasan dibutuhkannya sistem penyimpan air tambahan, salah satunya adalah dengan tower water tank (menara tangki air) dan ground tank (tangki bawah tanah). Untuk alasan estetika/ keindahan dan biaya, biasanya banyak orang lebih memilih menggunakan ground tank, karena letaknya yang tidak kelihatan (terpendam di bawah tanah) dan dari segi pembuatan juga relatif lebih murah jika dibandingkan tower water tank karena tidak perlu struktur kolom dan balok.

Mekanisme kerjanya adalah sumber air dari sumur di pompa ke atas, kemudian disimpan di ground tank. Lalu dari ground tank ini akan dipompa lagi ke water tank di atap (ukuran kecil), baru diedarkan ke saluran- saluran air di bawahnya.

Campuran beton yang dipakai dalam pembuatan ground tank harus tepat dan kedap air (water proof).  Dengan perbandingan plesteran semen dengan pasir yang digunakan adalah 1 : 3. Detail sistem kerjanya adalah sebagai berikut
:

Gambar 1. Tanah digali, lalu diberikan lapisan beton setebal 3- 5 cm untuk lantai kerja.
Gambar 2. Pemasangan stek tulangan untuk perkuatan dinding Ground Tank.


Gambar 3. Pembuatan lubang peturasan di bawah.
 Gambar 4. Pemasangan tulangan wiremesh diameter 10 mm M- 150 (artinya jarak antar tulangannya 150 mm), untuk konstruksi dengan beton bertulang.

Karena konstruksi ground tank ini menampung air dalam kapasitas yang relatif besar, maka tekanan yang dihasilkan pun juga besar. Maka dibutuhkan perkuatan tambahan di ke 4 ujung sudutnya. Perhatikan tulangan perkuatan tambahan yang dipasang di ujung dinding.

 Gambar 5. Penambahan tulangan di ujung- ujung Ground Tank untuk perkuatan dinding.
 Gambar 6. Pemasangan bata untuk pengganti bekisting (karena bagian dalamnya akan di plester dan dikeramik)
 Gambar 7. Pembuatan manhole dan pemasangan bekisting atas untuk pengecoran.

Gambar 8. Pembetonan bagian atas.

Pada bagian atas, dibuat manhole sebagai acces untuk masuk ke dalam. Biasanya untuk menguras dan mengecek keadaan pompa. Setelah pembetonan selesai, maka ground tank ini harus diuji dulu untuk memastikan bahwa tidak ada kebocoran, setelah semua fix baru dipasang keramik untuk perlindungan terhadap lumut dan kemudahan dalam pengurasan.
sumber

Bekisting Plastik untuk Proyek Konstruksi

Kayu yang sering digunakan sebagai bekisting semakin sulit didapatkan dan area hutan sebagai bahan baku kayu pun semakin berkurang. Penebangan hutan dihadapkan pada permasalahan yang semakin hari semakin besar yaitu pemanasan global (Global Warming).

 Dalam dunia konstruksi di Indonesia, penggunaan bekisting kayu hampir belum ada penggantinya. Proyek konstruksi di Indonesia sepertinya masih sangat menggantungkan kayu sebagai material utama pembuatan bekisting. Ada alternatif dengan menggunakan material baja atau besi, namun penggunaannya masih terbatas karena material tersebut memiliki berat jenis yang tinggi sehingga menimbulkan masalah kesulitan pelaksanaan dalam aplikasinya.

Selama ratusan tahun negara kita merupakan penghasil bahan baku dari hutan yang besar. Bisa jadi merupakan salah satu yang terbesar di dunia. Namun itu dulu… Sekarang dengan banyaknya penebangan hutan secara liar dan eksploitasi yang besar-besaran, hutan kita semakin menyusut sehingga saat ini kita mulai menghadapi kelangkaan kayu sebagai bahan bekisting dalam pengerjaan proyek konstruksi.Coba perhatikan saja banyaknya volume kayu yang dibutuhkan untuk bekisting dalam suatu proyek.
Gambar 1. Elemen- elemen Bekisting dalam Suatu Proyek Konstruksi (Klik gambar untuk memperbesar)
Itu baru penggunaan bekisting dalam 1 ruangan saja loh... Coba bayangkan berapa banyak kayu yang dibutuhkan untuk bekisting dalam proyek besar seperti di bawah ini...
Gambar 2. Keseluruhan Penggunaan Bekisting Kayu dalam Proyek Konstruksi

Berdasarkan pengalaman selama mengerjakan proyek, bekisting pekerjaan struktur beton telah menghabiskan begitu banyak kayu yang setelah digunakan, tidak dapat diolah kembali dan menjadi masalah baru yaitu sampah. Penggunaan kayu bekisting merupakan satu-satunya hal yang membuat pelaksanaan konstruksi masih belum bisa dikatakan ”green”. Penggunaan begitu banyak kayu telah membuat enviromental assesment pada perusahaan kontraktor yang telah mendapatkan sertifikasi ISO 14000 tidak begitu bagus. Masalah ini telah menjadi handycap yang harus diselesaikan.

Sudah saatnya kita mulai memikirkan alternatif lain selain kayu sebagai bahan bekisting. Beberapa tahun terakhir telah ada produk bekisting yang menggunakan bahan dasar plastik yang dikompositkan dengan bahan fiber glass. Bahan plastik yang dikompositkan dengan fiber glass tersebut memiliki kemampuan yang sama, bahkan lebih baik dari kayu untuk digunakan sebagai bekisting.

Banyak pabrik di luar negeri telah memproduksi sistem bekisting plastik ini secara massal. Bekisting plastik yang mereka buat dapat digunakan untuk elemen struktur pondasi, kolom, dinding dan pelat lantai. Hal ini berarti hampir semua elemen struktur beton dapat menggunakan sistem bekisting plastik yang mereka produksi. Beberapa perusahaan yang telah memasarkan produk sistem bekisting plastik / Plastic Formwork System antara lain:
  • Hangzhou Yongshun Plastic Industry.
  • EPIC ECO. 
  • Moladi.
Berikut ini adalah contoh aplikasi penggunaan bekisting plastik dalam beberapa proyek konstruksi :

 Gambar 3. Aplikasi Penggunaan Bekisting Plastik Untuk Sloof
 Gambar 3. Aplikasi Penggunaan Bekisting Plastik Untuk Pelat Lantai

Gambar 4. Aplikasi Penggunaan Bekisting Plastik Untuk Core Wall

Gambar 5. Aplikasi Penggunaan Bekisting Plastik Untuk Kolom

Material plastik untuk pengganti kayu pada bekisting merupakan ide yang brillian. Hal ini disebabkan karena plastik memiliki keunggulan yang lebih dari pada kayu disamping untuk kepentingan pelestarian lingkungan. Berikut ini adalah keunggulan bekisting plastik:
  1. Bebas kelembaban dan tidak mengalami perubahan dimensi atau bentuk.
  2. Pemasangan lebih mudah dan tanpa perlu minyak bekisting. 
  3. Mempercepat waktu pelaksanaan bekisting.
  4. Tidak berkarat.
  5. Tidak gampang rusak oleh air sehingga cocok untuk konstruksi bawah tanah dan lingkungan berair.
  6.  Efisien secara biaya.
  7.  Kualitas hasil yang lebih baik.
  8.  Gampang dipasang dan dilepas sehingga mengurangi biaya upah.
  9. Daya tahan lama, dapat digunakan 40-70 kali. Ada produk yang dapat digunakan hingga 1000 kali.
  10. Dapat dibor, dipaku, diketam, dan diproses seperti digerjaji.  
Terlihat bekisting plastik memiliki banyak keunggulan dibanding dengan bekisting kayu baik dari sisi mutu, biaya, dan waktu. Bagi Owner dan Perencana, bekisting plastik akan menurunkan biaya proyek. Sedangkan bagi kontraktor, bekisting plastik akan mempercepat pelaksanaan. Bagi Pemerintah dan Masyarakat luas, bekisting plastik akan mengurangi penggunaan kayu secara signifikan sehingga sangat membantu dalam pelestarian lingkungan.
sumber

Blog Archive